Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah batal dihelat pada 2020 akibat pandemi Covid-19, acara eksplorasi riset Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional atau PIRN XIX 2021 digelar secara virtual pada 28 Juni hingga 9 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Utama LIPI, Nur Tri Aries Suestiningtyas, mengatakan pada 2020, PIRN yang seharusnya diselenggarakan di Temanggung terpaksa dibatalkan. ”Masih di tengah situasi pandemi, akhirnya PIRN 2021 tetap diselenggarakan meskipun secara virtual,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu, 27 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Total peserta PIRN XIX sebanyak 139 peserta tersebar dari 23 provinsi di Indonesia. Peserta tersebut terdiri dari 18 siswa SMP/Sederajat, 72 siswa SMA/Sederajat, 9 guru SMP/Sederajat, dan 40 guru SMA/Sederajat.
Pelaksanaan PIRN akan dibagi dalam dua bidang keilmuan baik bagi siswa maupun guru, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi serta Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan. Dikemas lebih menarik, PIRN Virtual akan menghadirkan agenda seperti inspiring talk, science movie, dan workshop.
“PIRN diselenggarakan untuk memberikan pemahaman mendasar mengenai metodologi penelitian ilmiah serta etika penelitian. Pada tahun ini, PIRN XIX dapat diikuti guru dan siswa SMP, MTs, SMA, SMK dan MA sederajat,” ujarnya.
Dari 832 pendaftar yang tersebar dalam 34 provinsi di Indonesia, terpilihlah 139 peserta dari 23 provinsi yang akan bergabung dalam PIRN XIX. Peserta tersebut terdiri dari 18 siswa SMP/Sederajat, 72 siswa SMA/Sederajat, 9 guru SMP/Sederajat, dan 40 guru SMA/Sederajat. Pelaksanaan PIRN akan dibagi dalam dua bidang keilmuan baik bagi siswa maupun guru, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi (IPA-Tek) serta Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK).
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum dan Humas LIPI sekaligus Penanggung Jawab Penyelenggaraan PIRN XIX, Mila Kencana, mengungkapkan kegiatan utama PIRN virtual antara lain meliputi pemberian materi metodologi penelitian dan pembimbingan karya tulis ilmiah. “Namun, selain itu dalam virtual PIRN XIX kali ini, akan ada agenda tambahan seperti inspiring talk, science movie, dan workshop bagi guru pembimbing,” ujarnya.
Dengan bimbingan para peneliti yang merupakan pakar di bidangnya masing-masing, Mila berharap peserta PIRN akan tetap dapat menikmati keseruan mengeksplorasi riset meski secara virtual. “Karena virtual, agenda kegiatan pun akan dikemas secara lebih menarik. Kami berharap semangat dan keseruan PIRN akan tetap dapat dirasakan oleh 139 peserta yang bergabung,” tambahnya.