Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Antisipasi dampak erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur sampai ke Jepang. BMKG di Jepang ikut memantau abu letusan gunung api itu yang mencapai ketinggian sekitar 15 kilometer--menurut Volcanic Ash Advisory Center Australia--pada Minggu 4 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jepang menggunakan satelit cuaca miliknya, Himawari-9, mengamati sebaran abu vulkanis Semeru tersebut. Badan Meteorologi Jepang juga mengecek apakah erupsi itu mungkin berdampak bagi wilayahnya, dan mendapati tidak ada perubahan signifikan dalam hal tinggi air pasang yang teramati di sepanjang wilayah peraian di Jepang sepanjang Minggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah pejabat Badan Meteorologi Jepang, seperti dikutip dari nhk.org, menambahkan kalau tidak ada perubahan tekanan atmosferik yang teramati di wilayahnya pasca-erupsi Semeru. Disebutkan, erupsi gunung api yang sangat besar sekalipun jauh bisa terkadang menyebabkan perubahan tekanan atmosferik di wilayah lain, menuntun ke perubahan tinggi air pasang.
Namun mereka juga berpesan agar masyarakat tenang dan tetap mengikuti info resmi yang disampaikan kemudian.
Badan Meteorologi Jepang mulai mengamati dan merilis informasi air pasang dan tingkat tekanan atmosfer ini setelah peristiwa erupsi besar gunung api di Tonga di Pasifik Selatan pada Januari lalu. Saat itu, erupsi mampu membuat perubahan yang dimaksud di wilayah perairan Jepang.
Badan Meteorologi Jepang menyatakan melakukan rilis informasi ini jika abu letusan satu gunung api mampu membubung sampai 15 kilometer.
Dalam pernyataannya yang terpisah, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menekankan hasil pengamatan di Jepang yang tidak mendapati dampak perubahan tinggi air pasang tersebut. Dia merujuk ke satu pemberitaan media online nasional yang mengangkat adanya peringatan ancaman tsunami dampak erupsi Gunung Semeru tersebut.
"Saya mengunggah laman NHK yg sudah diterjemahkan itu sebagai bukti bahwa tidak ada yang patut dikhawatirkan," katanya lewat akun media sosial Twitter, Minggu malam.