Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Falcon Heavy dari SpaceX dijadwalkan akan diluncurkan ke luar angkasa pada 1 November 2022. Roket ini untuk pertama kalinya kembali bertugas sejak 2019. Roket raksasa itu dijadwalkan untuk mengirim muatan ke orbit untuk Angkatan Luar Angkasa AS dalam misi yang disebut USSF-44.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Misi tersebut adalah Peluncuran Luar Angkasa Keamanan Nasional pertama untuk Falcon Heavy, kata Angkatan Luar Angkasa dalam sebuah pernyataan pers melalui email.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti semua peluncuran keamanan nasional, detail seputar keberangkatan dan barang yang dibawa jarang diberikan. Falcon Heavy seharusnya mengirim mikrosatelit yang disebut TETRA-1 ke orbit geosinkron, menurut detail peluncuran yang diunggah di situs web Kennedy Space Center. Selain itu, tidak banyak yang diketahui tentang satelit yang akan naik.
Falcon Heavy dijadwalkan lepas landas pada 09:40 ET pada 1 November (pukul 20.40 WIB, 1 November) dari Space Launch Complex 39A Kennedy Space Center. USSF-44 awalnya dijadwalkan untuk tahun 2020 tetapi telah ditunda karena masalah muatan.
Kegiatan ini dapat disaksikan melalui siaran langsung acara SpaceX yang akan dimulai sekitar 10 menit sebelum peluncuran dan berakhir setelah booster samping mendarat di zona pendaratan Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral.
SpaceX berencana untuk memulihkan booster samping dan menggunakannya lagi untuk peluncuran Space Force lainnya akhir tahun ini. “SpaceX tidak akan mencoba memulihkan inti pusat karena konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan untuk profil misi yang menuntut,” kata Space Force dalam pengumuman pers melalui email.
Peluncuran di Masa Lalu
Peluncuran ini akan memulai perjalanan keempat ke luar angkasa untuk Falcon Heavy. Perjalanan pertamanya ke luar angkasa adalah pada tahun 2018, ketika membawa Tesla Roadster merah milik Elon Musk sebagai muatannya. Peluncuran terakhir Falcon Heavy pada tahun 2019 adalah misi untuk Angkatan Udara yang berfungsi sebagai uji keandalan roket untuk misi yang terkait dengan keamanan nasional.
Falcon Heavy masih menjadi roket operasional paling kuat di dunia, menurut klaim SpaceX. Roket terdiri dari tiga inti sembilan mesin Falcon 9 yang bersama-sama menghasilkan daya dorong saat lepas landas yang setara dengan sekitar 18 pesawat Boeing 747. Namun, ada produk raksasa yang lebih kuat dalam pengembangan telah mencuri perhatian akhir-akhir ini — termasuk Starship SpaceX dan Space Launch System NASA.
THE VERGE
Baca:
Rekor, SpaceX Luncurkan Tiga Roket dalam 36 Jam
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.