Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Flu Burung, Varian Virus yang Sebabkan Kematian di Kamboja Juga Ada di Indonesia

Virus flu burung H5N1 yang menyebabkan kematian dua orang di Kamboja ternyata berasal dari varian atau clade 2.3.2.1c.

9 Maret 2023 | 17.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peneliti karantina memeriksa ayam di peternakan unggas di Xiangyang, Provinsi Hubei, China, 3 Februari 2017. REUTERS/Stringer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Virus flu burung H5N1 yang menyebabkan kematian dua orang di Kamboja ternyata berasal dari varian atau clade 2.3.2.1c. Varian ini memiliki kedekatan struktur dengan yang telah lama dan banyak beredar di tempat lain termasuk Indonesia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tadinya ada info bahwa korban terinfeksi virus flu burung H5N1 clade 2.3.4.4b di mana virus relatif baru untuk bisa menginfeksi orang," kata Guru Besar di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Chairul Anwar Nidom, dalam sebuah webinar yang diikuti daring.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Struktur clade itu, menurut Nidom, terungkap setelah uji sekuensing berulang oleh tim di Kamboja maupun WHO. Clade 2.3.2.1c disebutnya sudah lama beredar di Kamboja, 2014-2016. Struktur terungkap pula dekat dengan varian virus flu burung yang didapati pernah bersirkulasi di Cina, Malaysia, dan Indonesia. 

Di Tanah Air, wabahnya pernah dicatat pada 2012. Bedanya, tak ada kematian pada manusia yang dicatat saat itu. "Pertanyaan mendasarnya adalah ada apa dengan di kedua orang di Kamboja ini, kok bisa terinfeksi dan menjadi fatal?" kata Nidom.

Pendiri Laboratorium Profesor Nidom Foundation di Surabaya, dan pernah menemukan kasus infeksi flu burung pada manusia di Tangerang pada 2005, ini menambahkan pertanyaannya, "Apakah virusnya berubah? Atau apakah inang atau host-nya?"

Jika virus yang berubah, Nidom menjelaskan, karakter yang bagaimana dari varian virus itu yang bisa menyebabkan kematian. Sebaliknya jika kondisi inang yang berubah, "Pada situasi yang bagaimana pada kondisi tubuhnya sehingga bisa fatal ketika terinfeksi?"

Kenapa Infeksi Flu Burung pada Manusia Langka?

Nidom menekankan, kejadian infeksi flu burung pada manusia seperti yang menimpa ayah dan anak di Provinsi Prey Veng, Kamboja, pada bulan lalu, jarang terjadi. Nidom menuturkan, belum ada virus flu burung yang bisa menular antar manusia. Yang terjadi adalah dari unggas ke orang tertentu di sekitarnya. 

Itupun terjadi lewat sejumlah syarat yang harus dipenuhi semisal, konsentrasi virus yang sangat tinggi. Penyebabnya, reseptor sel untuk infeksi virus flu burung yang berbeda dari virus flu musiman. 

"Saya sedang tunggu info dari Kamboja apakah dua orang itu punya komorbid tertentu, seperti yang terjadi pada keparahan infeksi virus corona penyebab Covid-19? Tapi ini masih hipotesis saya," katanya lagi.

Vaksin dan Surveilans

Meski begitu, Nidom juga mengingatkan, dampak dari wabah flu burung terhadap peternakan bisa sangat besar. Dia menyarankan kepada pemerintah untuk selalu memonitor tingkat efektivitas vaksin yang ada. 

Dicontohkannya, uji docking yang sudah dilakukan menunjukkan virus flu burung varian serupa asal Kamboja tak sepenuhnya mampu diblok oleh antibodi dengan bibit vaksin yang kini digunakan di Indonesia. "Dengan temuan varian H5N1 clade 2.3.2.1c ini menginfeksi manusia di Kamboja, apakah perlu vaksin yang beredar saat ini dianalisis lagi?" kata Nidom.

Lalu, soal pengawasan lapangan atau surveilans. Program ini mungkin dianggap tidak populer dalam arti pembiayaan dan seperti pekerjaan yang tidak ada hasilnya. Tapi, dia menegaskan, "Surveilans ini yang bisa menginformasikan keadaan di lapangan."

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus