Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah tim peneliti yang dipimpin ahli biologi kelautan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) berhasil mengidentifikasi spesies baru hiu saku atau Mollisquama mississippiensis. Hiu layang-layang jantan berukuran 13,9 sentimeter itu ditangkap di Teluk Meksiko, Amerika Serikat, pada 2010.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Spesies baru hiu saku ini dapat mengeluarkan cairan yang ber-cahaya dalam gelap. Cairan itu keluar dari kantong di dekat insangnya. Rincian spesies baru tersebut telah diterbitkan dalam jurnal taksonomi hewan, Zootaxa, pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti di National Marine Fisheries Service (NMFS) Mississippi Laboratories dari NOAA, Mark Grace, mengatakan dalam sejarah ilmu perikanan, hanya dua hiu saku yang pernah ditangkap atau dilaporkan.
"Keduanya berasal dari spesies yang berbeda. Masing-masing juga berasal dari lautan yang terpisah. Keduanya tergolong sangat langka," kata Grace.
Peneliti keanekaragaman Hayati dari Universitas Tulane, Amerika Serikat, Henry Bart, mengatakan faktanya hanya satu hiu saku yang dilaporkan pernah ditangkap dari Teluk Meksiko. "Dan itu adalah spesies baru," ujarnya.
Bart menggarisbawahi betapa sedikitnya informasi yang diketahui tentang Teluk Meksiko, terutama perairannya yang lebih dalam dan berapa banyak spesies baru dalam perairan tersebut. "Masih menunggu penemuan lainnya," ucapnya.
Satu-satunya spesimen lain yang diketahui dari keluarga Mollisquama ditemukan di Samudra Pasifik Timur pada 1979. Spesimen itu kemudian digambarkan sebagai spesies yang bernama Mollisquama parini pada 1984. Menurut para peneliti, ada perbedaan penting antara spesimen Samudra Pasifik asli dan spesimen yang lebih baru dari Teluk Meksiko.
Perbedaan itu termasuk vertebra yang lebih sedikit dan banyak photophores penghasil cahaya yang menutupi sebagian besar tubuh. "Kedua spesies memiliki dua kantong kecil yang dapat menghasilkan cairan bercahaya. Satu di setiap sisi dekat insang," kata para peneliti.
Hiu saku ditangkap pada Februari 2010 di Teluk Meksiko bagian timur oleh kapal NOAA, Pisces. Kala itu, para peneliti tengah mempelajari pemberian makan paus sperma. Namun, secara tak sengaja, tim yang dipimpin Grace menemukan hiu baru ini saat memeriksa spesimen yang dikumpulkan selama survei NOAA.
Identifikasi hiu antara lain melalui pemeriksaan dan pemotretan bagian luar spesimen menggunakan mikroskop pembedah. Selain itu, identifikasi dilakukan dengan mempelajari gambar radiografi (X-ray) dan CT scan resolusi tinggi.
Gambar paling canggih dari bagian dalam hiu diproduksi di European Synchrotron Radiation Facility di Grenoble, Prancis. Mereka menggunakan sumber cahaya synchrotron paling kuat di dunia untuk menghasilkan sinar X 100 miliar kali lebih terang daripada sinar X yang digunakan di rumah sakit.
Bart mengatakan kemitraan antara Tulane dan NOAA sangat penting untuk penelitian yang mengarah pada penemuan dan identifikasi hiu Amerika. "Kemitraan Perikanan Tulane-NOAA berlanjut dan dapat me-ngarah pada penemuan tambahan di masa depan," ucapnya.
SCIENCE DAILY | USA TODAY | SCIENCE NEWS | AFRILIA SURYANIS
Hiu Saku Amerika
» Hiu saku kedua yang ditemukan.
» Tertangkap di Teluk Meksiko, Amerika Serikat, pada 2010.
» Hiu saku pertama ditemukan di pesisir timur Samudra Pasifik pada 1979.
» Dikenal sebagai hiu saku Amerika (Mollisquama mississippiensis).
» Memiliki cara unik dalam berburu, yakni dengan mengeluarkan cahaya.
» Sebagian besar tubuhnya ditutupi photophores penghasil cahaya.
» Mengeluarkan cairan bercahaya dari kelenjar kecil di dekat sirip depan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo