Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Kalimantan merupakan satu-satunya pulau di Indonesia yang jarang berpotensi untuk terjadi gempa. Mengapa Pulau Borneo--sebutan lain Kalimantan--jarang terjadi gempa?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa Pulau Kalimantan merupakan satu-satunya pulau di Indonesia dengan tingkat aktivitas gempa relatif paling rendah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbeda dengan pulau-pulau besar di Indonesia lain, Kalimantan tidak berdekatan dengan tubrukan lempengan yang menyebabkan gempa. Sebagai contoh Sumatera dan Jawa. Dua pulau ini menjadi tempat dua petak tanah raksasa bertemu.
Pusat gempa dapat berasal dari laut dan juga dari darat. Hal itu disebabkan karena terjadinya pergeseran lempeng yang terjadi kira-kira 7-10 sentimeter per tahunnya.
Pergeseran lempeng di daerah laut dapat mengakibatkan goncangan dan pergeseran tanah di darat. Karena tidak ada tubrukan lempeng di lautnya, maka gempa yang kemungkinan terjadi di daratan Kalimantan pun hanya sedikit.
Selain itu, dikutip dari laman BMKG, Pulau Kalimantan tidak memiliki gunung yang aktif. Berbagai pulau seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua lebih berpotensi besar mengalami gempa tektonik maupun vulkanik. Bahkan beberapa daerah di pulau tersebut juga pernah mengalami gempa dahsyat hingga tsunami.
Sedangkan di Kalimantan tidak memiliki gunung aktif sama sekali. Tetapi ada tiga sesar aktif yang berpotensi kecil. Tidak heran jika di sana berpotensi rendah terhadap gempa sehingga tidak merusak lingkungan atau menimbulkan korban jiwa.
Walaupun daerah Kalimantan aman dari gempa bumi dan tsunami, namun ternyata berdasarkan catatan, Kalimantan sudah beberapa kali mengalami gempa bumi yang berpotensi kerusakan dan tsunami kecil.
Seperti pada 2015 lalu, Kalimantan Utara pernah mengalami gempa berkekuatan 6,1 SR sehingga seluruh masyarakat harus waspada. Beberapa tahun lalu juga pernah tercatat gempa sedang di Singkawang, Pontianak.
RINDI ARISKA