Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 telah diumumkan kemarin, 29 Maret 2022. Apa konsekuensi jika lolos SNMPTN tapi tidak diambil?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SNMPTN adalah seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui nilai akademik pada rapor. Seleksi ini banyak diminati siswa SMA/sederajat karena tidak memerlukan tes, seperti SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Namun, beberapa siswa yang lolos SNMPTN justru tidak mengambil kesempatan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Budi Prasetyo, menegaskan siswa yang lulus SNMPTN tidak boleh mengikuti SBMPTN. "Kami tegaskan lagi bahwa adik-adik yang diterima di jalur SNMPTN tidak diperbolehkan mendaftar di SBMPTN lagi," kata dia seperti yang dikutip Tempo dari Antara, Selasa, 4 Januari 2022.
Budi mengingatkan siswa yang mengikuti SNMPTN tidak main-main dalam memilih program studi. Program studi yang dipilih merupakan program studi yang memang diminati.
"Jangan sampai sudah lulus SNMPTN tidak diambil karena merugikan sekolah dan juga merugikan siswa lainnya," ujar Budi.
Ketua LTMPT, Mochammad Ashari, menambahkan siswa yang lolos SNMPTN tapi tidak diambil bisa merugikan sekolah dan adik-adik kelasnya. Ini karena sekolahnya akan dimasukkan ke dalam daftar hitam.
"Lebih baik pilih satu saja program studi yang benar-benar diminati dan jika lolos akan diambil," katanya.
Pengumuman SNMPTN telah diumumkan kemarin pukul 15.00 WIB. Tercatat ada sebanyak 120.643 pendaftar diterima SNMPTN. Adapun jumlah pendaftarnya mencapai 612.049.
AMELIA RAHIMA SARI