Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) kini bermitra dengan Balai Perawatan Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan untuk memakai Depo KRL di Surakarta, Jawa Tengah. Depo seluas 8.080 meter persegi di Kecamatan Jebres itu dilengkapi berbagai fasilitas perbaikan kereta Commuter Line, sejauh ini untuk KRL Yogyakarta-Solo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fasilitas di “bengkel” KRL itu beragam dan dipisahkan sesuai kebutuhan pemeriksaan kereta. Ada ruangan yang dipakai untuk pengecekan bulanan (monthly check), pengecekan tahunan (annual check), serta yang harian. Depo ini juga lengkap dengan gudang komponen bekas dan baru, serta barang logistik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA, Prayudi, mengatakan nota kemitraan yang ditekennya bersama Direktur Utama PT KCI, Asdo Artriviyanto, meliputi pemanfaatan tanah dan bangunan depo. “Serta untuk penggunaan peralatan dan mesin yang melekat di dalamnya,” kata Prayudi melalui keterangan tertulis, Jumat, 2 Agustus 2024.
Depo KRL tersebut memiliki 3 jalur kereta api yang terhubung dengan listrik aliran atas (LAA). Jalur 1 sepanjang 273 meter mampu menampung 13 KRL. Jalur 2 sepanjang 295,75 meter mampu menampung 14 KRL. Sedangkan Jalur 3 panjang 315,88 meter dipakai untuk stabling atau parkir kereta. Layanan KRL Yogyakarta - Solo yang kini dirawat di sana terdiri dari 8 set kereta.
Dalam keterangan tertulis, Prayudi menyebut depo itu dilengkapi overhead crane berkapasitas 7,5 ton dan alat angkat lain, lifting jack, forklift, alat pengukur diameter roda, perkakas hidrolik, bahkan genset berkapasitas 500 Kva untuk mengantisipasi padamnya listrik. Ada juga pengolahan air limbah (IPAL) untuk air limbah cuci sarana.
“Sehingga tidak mengganggu lingkungan,” ucap dia.
Peralatan pengecekan KRL di depo itu tergolong lengkap, mulai dari digital sound level, alat uji diamerter, digital lux meter, dan lainnya. Segala fasilitas tersebut ditargetkan bisa menjamin keselamatan dan kenyamanan dalam layanan operasional KRL.
Direktur Utama KCI, Asdo Artriviyanto, menyebut depo itu meningkatkan layanan operasi dan perawatan sarana KRL, terutama relasi Yogyakarta-Palur. Jalur itu tergolong padat dengan rata-rata volume pengguna sebanyak 25-30 ribu orang pada hari kerja, 30-35 ribu orang pada hari libur.
“Fasilitas perawatan ini merupakan Depo KRL pertama yang ada di wilayah Yogyakarta” katanya.