HUJAN tropis dan banjir sering merupakan musuh jalan raya No. 1.
Di samping truk-truk yang muatannya berlebihan di atas lapisan
penutup jalan yang dikorupsi materialnya. Bopeng-bopeng yang
kian membesar itu bukan pemandangan yang janggal di Indonesia.
Bagaimana pemecahannya? Selama ini, alasan pihak Bina Marga
PUTL, adalah: uang kurang untuk membuat jalan raya yang
betul-betul kuat dan tahan lama. Kita terpaksa membuat jalan
raya yang lebih murah, tapi kurang baik kwalitasnya. Kalau
ditotal biaya membuat jalan murah dan ongkos perawatannya yang
begitu tinggi, memang lebih mahal dari pada membuat jalan raya
yang kuat dan tahan lama. Tapi apa mau dibuat kalau anggaran
tiap tahun memang hanya pas-pasan untuk membuat jalan murah?
Kedengarannya memang serba sialan. Tapi mungkin penelitian
sekelompok ahli teknik jalan raya di Australia dapat menolong
orang-orang Bina Marga memecahkan dilema antara anggaran dan
kwalitas jalan murah itu. Khususnya percobaan 'jalan plastik'
yang dibungkus Tera Firma buatan maskapai Fibremakers Australia
di Sydney yang bekerjasama dengan Prof Owen Ingles dari
Departemen Bahan Teknik Sipil Universitas New South Wales,
Sydney.
Dibungkus
Sejak dua tahun lalu, anak buah Owen Ingles telah menguji dua
jalan raya yang dibungkus dengan lapisan plastik-aspal Terra
Firma di negara bagian New South Wales. Jalan yang satu
melintasi saluran irigasi yang membuat tanah di bawah jalan itu
berkadar air 15-20%. Jalan yang kedua terentang di daerah
beriklim semi-padang pasir yang sering diganggu hujan tropis dan
banjir bandang.
Toh kedua jalan raya berlapis plastikaspal itu masih utuh,
walaupun selalu diterjang gangguan alam dan lalu-lintas
pertanian yang beratnya sampai 30 ton. Begitu diberitakan oleh
Kantor Penerangan Australia, beberapa bulan berselang.
Prosedur pembungkusan jalan dengan lapisan plastik bitumen itu
begini. Mula-mula alur jalan digilas dengan mobil giling sampai
tidak ada batu yang runcing mencuat. Kemudian lapisan Terra
Firma dengan lebar lebih dari 2 x lebar jalan direntangkan di
alur jalan. Baru di atasnya dihamparkan campuran bahan tubuh
jalan yang boleh lebih halus, lebih lunak dan lebih rendah
kwalitasnya dari pada bahan tubuh jalan yang konvensionil.
Sesudah campuran batu-batuan dan pasir itu digilas lagi sehingga
padat, tubuh jalan itu dibungkus dengan plastik bitumen yang
masih sisa. Jadi kurang lebih seperti membungkus kasur atas
bawah dengan kain sprei.
Akhirnya, seperti biasanya, seluruh 'kasur' berisi kerikil padat
itu dilapisi campuran aspal pasir. Karena tubuh jalan yang
lazimnya disebut water-bed itu sudah terbungkus dengan lapisan
yang kedap air, penggerogotan jalan karena rembesan air dari
bawah permukaan jalan dapat dielakkan. Itu sebabnya jalan itu
dapat tahan lama, walaupun hujan dan terik matahari silih
berganti menggerogoti permukaan dan fundasinya.
Selain tahan lama, sistim jalan yang dalam bahasa teknisnya
disebut Membrane Encapsulated Surface Layer (MESL) ini ada
keuntungan tambahannya. Kata asisten Prof Ingles, Christopher
Lawson pada KPA: "Tubuh jalan MESL ini membutuhkan lebih sedikit
batu padas, jadi perusakan lingkungan karena tambang-tambang
batu padas itupun dapat dikurangi".
Bahan untuk tubuh jalan yang dibungkus lapisan Terra Firma
Itupun tidak perlu diangkut dengan ongkos angkut yang tinggi.
Tapi bisa dengan menggunakan campuran tanah dan batu, yang
dikeruk di tempat itu juga untuk membuat alur jalan. Dan kalau
suatu ketika jalan itu tidak dipakai lagi, 'sarung bantal'nya
bisa dicopot. Tanah bekas kerukan alur jalan itu dapat
menghidupi tanaman dan hewan lagi. Pendeknya bisa
dibongkar-pasang dengan mudah tanpa jahitan. Cukup main lipat
saja.
Menurut Lawson, sistim ini tidak baru. Ia sudah dipakai dalam
pembuatan jalan dan landasan pesawat terbang di Burma semasa
Perang Dunia kedua. Hanya saja, waktu itu yang digunakan adalah
goni berlapis aspal, plastik atau bahan tenunan lain yang cepat
busuk, retak menanggung beban.
Adapun bahan Terra Firma itu sendiri, yang kabarnya terbuat dari
serat-serat polypropylene - bahan sampingan penyulingan minyak
bumi - tidak dia jelaskan usia kerjanya. Rupanya masih perlu
pengujian lebih lama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini