Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Pulang tanpa ira dan rudy

Pasangan pianis, iravati sudiarso dan rudy laban, tampil bersama di teater tertutup tim awal april lalu. penampilan dua sekawan itu terasa kompak.

16 April 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

13 buah karangan bunga ada di kaki piano Iravati Sudiarso dan Rudy Laban. Ini terjadi di Teater Tertutup TIM (4 - 5 April) di tengah kunjungan penonton yang deras. Malam penampilan itu telah mengetengahkan karya-karya Jean Phillippe Rameau (1683 - 1764), Sergei Rachmaninoff (1873-1943), Benyamin Britten (1913-1976), Bela Bartok (1881-1945) dan Witold Lutoslawski (1941). Dua sekawan ini sudah hampir 3 tahun tidak unjuk gigi bersama-sama. Hari-hari panjang Iravati kebanyakan ludes di belakang meja - bukan di belakang piano. Jangan lupa dia salah seorang ketua Dewan Pekerja Harian DKJ yang banyak kerja (juga menjadi salah satu juri festival film yang menghebohkan barusan itu). Wanita 37 tahun kelahiran Surabaya ini bahkan pernah dikhawatirkan akan terkubur di situ saja. Syukurlah lulusan Peabody Conservatory Baltimore AS ini, yang mencapai master of musicnya tahun 1964, menjawab kekhawatiran itu dengan kerja yang nyata. Ia muncul lagi dengan kelenturan yang tak kurang dari prestasi yang pernah dikibaskannya. Masalah Khusus Sementara Rudy yang lahir di Bogor dan memegang piano sejak usia 5 tahun, tetap merupakan pasangan setia. Wajahnya yang seperti anak sekolah, sopan dan tekun itu, nongol di atas dasi kupu-kupu. Ia mendampingi Ira dengan mantap. Keduanya kira-kira 2 jam tetap bersemangat, enerjetik, tetapi penuh kontrol. Interpretasi karya-karya masa kini sempat mereka lontarkan dengan baik. Mereka telah mencoba mendekati karya-karya itu dengan hati yang polos, jernih. Tanpa memberikan ulah atau kecenderungan-kecenderungan lain. Demikianlah kita benar-benar ditatapkan pada pribadi orang-orang mukibat itu. Sebuah pengalaman yang berharga buat para penonton yang benar-benar ingin meresapi musik yang tertib. "Tidak ada masalah yang khusus dari permainan mereka. Hasil duo itu cukup memadai" komentar Frans Haryadi, sesudah menyatakan secara pribadi tidak menyukai komposisi Rachmaninoff yang baginya merengek-rengek. Mendengarkan karya-karya abad 20 itu, kita tidak saja merasa dirasuki keindahan murni -- sebagaimana yang ditembakkan karya-karya yang lebih tua. Kita merasa ada dinamika, yang benar-benar langsung melibatkan kita pada keadaan dunia yang lebih gawat. Musik0-musik itu tidak hanya menghimbau, tidak saja melantun dengan anggun, tetapi juga menyobek bagian-bagian yang telah rapuh dalam hidup. Bersama dengan itu terasa pula bunyi yang ada dalam komposisi-komposisi itu lebih bebas. Ini barangkali karena kegelisahan. Tujuh kepingan dari Mikrokosmos Bela Bartok (Bulgarian Rythm, Chord and Trill Study, Perpetuum Mobile, Short Canon and its Inversion, New Hongarian Folk Song, Chromatic Invention, dan Ostinato) merupakan nomor yang pantas dicatat. Dalam ke-7 cerita ringkas itu, watak Bartok yang bohemian terasa nongol dan memikat. "Dalam membawakan komposisi yang dimainkan, saya berusaha membawakan seperti apa yang dibuat komponisnya. Misalnya untuk komposisi Bartok yang polyritmik", ujar Iravati. Sementara Rudy yang berada di sampingnya membenarkan. "Saya berusaha agar penonton bisa pulang membawa salah satu komposisi yang kami mainkan. Bukan membawa pulang Iravati atau Rudy", kata Iravati selanjutnya. Ini merupakan kalimat yang mencakup konsep penampilannya malam itu. Adanya usaha menampilkan komposisi-komposisi baru memang pantas membuat piano duo ini menarik. Apalagi penonton tampaknya setuju untuk mengatakan bahwa pasangan malam itu tetap kompak. Seperti yang diakui Ira sendiri: "Kami sudah cukup mengerti apa yang dikehendaki teman bermain. Sehingga saya tak akan mungkin mencari pasangan yang lain".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus