Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lonceng kematian berdentang keras di telinga Didi Aswadi. Kepala Dinas Peternakan Tangerang itu pusing. Telepon di kantornya, juga telepon selulernya, terus berdering-dering. Kabar yang ditiupkan dari ujung pesawat telepon itu sama: 1,3 juta ayam mati merana hanya dalam satu bulan, pertengahan September hingga Oktober 2003. Semuanya dilalap virus flu burung (avian influenza) yang saat itu menyapu kawasan Asia, tak terkecuali Indonesia.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo