Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DOUG Selsam ingin membuat turbin angin yang murah meriah: tak perlu lahan luas dan penyangga setinggi gedung 30 tingkat untuk menopang baling-baling sebesar sayap Boeing 747. Itu cita-citanya sejak dia di sekolah menengah. Maka, ketika kuliah di University of California, Irvine, ia menjadi “kutu laboratorium” dinamika fluida, tempatnya mengulik turbin ini. Kala itu awal 1980-an.
Ia drop out dari Irvine. Keinginannya membuat turbin angin terbengkalai akibat kesibukan sebagai gitaris heavy metal Metallix. Tapi, pada 1999, ia kembali menghabiskan seluruh waktunya untuk mengembangkan turbin ini di garasinya.
Kini Selsam sudah membikin turbin anginnya: berukuran sepersepuluh turbin biasa, tapi menghasilkan setrum dalam jumlah yang sama. Ia juga merevisi buku teks yang menyatakan setiap turbin hanya bisa memiliki sebuah kitiran demi mendapatkan embusan angin maksimal. “Saya buktikan bahwa itu tidak benar. Lebih banyak rotor sama dengan lebih banyak tenaga," ujarnya.
Turbin multirotornya bakal menyemangati konferensi tahunan World Wind Energy ke-7 di Ontario, Kanada, yang berlangsung 24-26 Juni. Salah satu rancangan teruniknya adalah Superturbin Lepas Pantai alias joran listrik.
Membaca Angin KUNCI Superturbin Lepas Pantai dalam memanen setrum adalah sudut kitiran yang optimal menangkap angin dan jarak masing-masing kitiran yang ideal.
Multirotor LEBIH banyak rotor berarti fisika yang lebih kompleks. Tapi panen setrumnya berlimpah. Turbin rotor gandanya yang diberi nama Naga Langit bisa menghasilkan listrik 2.000 watt, cukup untuk memenuhi kebutuhan setrum dua rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo