MUNGKIN orang tak perlu lagi senekat Reinhold Messner. Kendati tanpa tabung beroksigen, pendaki ulung ini mampu menundukkan Mount Everest, gunung tertinggi di dunia. Ternyata, tanpa tabung oksigen pun pendaki gunung bisa tetap digdaya untuk bisa sampai ke puncak gunung, asalkan ia menelan Viagra.
Lazimnya, Viagra, yang khasiat dan dampaknya masih diwarnai kontroversi, digunakan oleh pria penderita disfungsi ereksi. Namun, menurut Reuters pekan lalu, para ahli di Rumah Sakit Hammersmith, London, menemukan bahwa obat yang sangat populer itu membuat orang mampu bernapas lebih lega, bahkan di dataran tinggi yang berkadar oksigen tipis.
Penemuan itu diperkuat oleh hasil riset Prof. Martin Wilkins dan koleganya di Pusat Kardiologi Nasional di Kirgizstan. Ia memberikan Viagra pada para sukarelawan yang bernapas dalam kondisi oksigen rendah.
Hasilnya, ternyata enzim dalam Viagra tak hanya merangsang aliran darah di alat kelamin, melainkan juga melancarkan aliran darah di arteri paru-paru. Itulah yang membuat mereka gampang bernapas, kendati persediaan oksigen menipis.
Tentu penemuan itu menggembirakan banyak pihak, termasuk penderita asma. Namun, Wilkins tetap wanti-wanti. "Temuan ini masih memerlukan uji klinis lebih menyeluruh," katanya.
Darmawan Sepriyossa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini