Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PENAMPILAN Mohamed Salah di laga final Liga Champions pada akhir pekan lalu berakhir tragis. Pemain depan Liverpool berdarah Mesir itu harus meninggalkan lapangan akibat cedera serius pada bahu. Padahal ia baru 30 menit berada di lapangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah melalui eksaminasi awal, pemain 25 tahun itu dinyatakan mengalami cedera shoulder dislocated alias dislokasi bahu, yakni kondisi ketika tulang lengan bagian atas keluar dari mangkok pelindung. Dalam beberapa kasus, jaringan di sekelilingnya dapat ikut tertarik dengan keras atau bahkan robek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya penyembuhan dislokasi bahu membutuhkan waktu sekurangnya 12-16 pekan untuk benar-benar pulih setelah dilakukan perawatan. Artinya, ada kemungkinan Salah tak akan bisa tampil dalam Piala Dunia 2018 di Rusia, yang dimulai pada pertengahan Juni nanti.
Dalam partai pamungkas Liga Champions yang dimenangi Real Madrid dengan skor 3-1 itu, Salah terjatuh keras dengan bahu kiri menyentuh tanah lebih dulu. Insiden itu terjadi setelah Salah dan Sergio Ramos berebut bola. Kapten Real Madrid itu terlihat mengepit tangan kanan Salah sehingga keduanya terjatuh.
Wasit tak mengganjar Ramos dengan kartu kuning karena dianggap tak ada pelanggaran serius dalam insiden tersebut. Namun, akibat salah jatuh itu, bahu kiri Salah mengalami cedera serius. Wajahnya terlihat meringis kesakitan saat meninggalkan lapangan. Air mata pencetak gol terbanyak Liga Primer Inggris ini pun menetes.
Seberapa serius sebenarnya cedera bahu yang dialami Salah? "Sangat serius. Cederanya amat parah," ucap manajer Liverpool, Juergen Klopp. "Dia langsung dibawa ke rumah sakit dan bahunya diperiksa dengan sinar-X. Yang pasti cederanya lumayan parah. Itu saja," ucap Klopp dalam jumpa pers seusai pertandingan.
Dislokasi bahu biasanya terjadi pada bagian anterior (depan) dan kebanyakan menimpa kaum lanjut usia. Penyebabnya akibat terjatuh dengan posisi lengan menjauhi badan (abduksi). Saat terjatuh, kepala humerus (tulang panjang lengan) tertarik ke depan sehingga keluar dari sendi glenohumeral (sendi antara bahu dan lengan atas). Dislokasi bahu ini juga bisa disertai dengan fraktur pada tulang humerus secara bersamaan.
Tentu cedera ini tak melulu menimpa kaum lanjut usia, yang kondisi fisiknya sudah melemah. Dislokasi bahu juga bisa menimpa mereka yang berusia 20 tahunan dan cenderung aktif melakukan kegiatan fisik, seperti berolahraga. Mohamed Salah menjadi bukti nyata bahwa dislokasi bahu bisa menimpa siapa saja, termasuk atlet profesional sekalipun.
Apa yang dilakukan tim medis dengan secepatnya membawa Salah ke rumah sakit merupakan prosedur baku. Dokter biasanya mengawali dengan pemeriksaan fisik dan melakukan pengecekan dengan sinar-X atau roentgen. Hal ini bertujuan melihat dislokasi yang terjadi, apakah patah tulang atau kerusakan sendi bahu lain.
Dari semua sendi di tubuh, sendi pada bahu merupakan yang paling banyak bergerak. Adanya sendi-sendi peluru pada bahu dalam mangkok pelindung (soket) yang kecil memungkinkan lengan diputar dalam lingkaran penuh serta mengangkatnya ke atas, ke bawah, ke depan, ke belakang, dan banyak gerakan lainnya.
Dapat digerakkannya secara bebas ke segala arah ini membuat posisi bahu sekaligus menjadi tak stabil sehingga mudah mengalami dislokasi atau pergeseran. Sulit menggerakkan lengan dan rasa nyeri yang hebat adalah gejala dislokasi bahu.
Dengan hanya tersisa 16 hari menjelang Piala Dunia 2018, kepastian apakah Salah bisa memperkuat tim nasional Mesir atau tidak menjadi tanda tanya besar. Namun, dalam unggahan di akun Instagram pribadinya Ahad lalu, Salah mengatakan optimistis bisa tampil di Rusia.
"Malam itu memang sangat sulit, tapi saya adalah seorang petarung," demikian ditulis Salah. "Walau terjadi insiden itu, saya yakin bisa tampil di Rusia dan membuat Anda semua bangga. Doa dan dukungan Anda semua membuat saya kuat."
Salah pastinya akan mendapat perawatan kelas VVIP. Bila cedera bahunya tak parah, ada kemungkinan ia bisa berlatih dalam dua pekan mendatang. Namun, melihat kondisi serupa yang pernah menimpa mantan pemain belakang Liverpool, Jamie Carragher, pada musim 2010/2011, banyak fan tim nasional Mesir yang pesimistis. Sebab, Carragher tak bisa bermain selama dua bulan sebelum benar-benar sembuh. INDEPENDENT | SPORTSINJURYCLINIC | ALODOKTER | FIRMAN ATMAKUSUMA
Dislokasi Bahu
BAHU terdiri atas dua sendi, yakni sendi acromioclavicular (pertemuan antara tulang belikat dan tulang bahu) serta sendi glenohumeral (pertemuan antara tulang belikat dan tulang lengan atas).
Sendi glenohumeral merupakan sendi dengan beragam gerakan yang paling banyak pada tubuh. Karena itu, sendi ini paling sering mengalami dislokasi atau pergeseran dibanding sendi lainnya.
Dislokasi bahu terjadi saat bonggol tulang lengan atas bergeser dari tempatnya di tulang belikat. Sekitar 95 persen kasus dislokasi bahu terjadi ke arah depan. Namun pergeseran ini juga dapat terjadi ke segala arah.
Pergeseran sendi bahu ke arah depan terjadi akibat pergerakan paksa tulang lengan atas menjauhi badan disertai puntiran ke arah luar. Sedangkan pergeseran sendi bahu ke arah belakang terjadi akibat terjatuh dalam posisi lengan terentang ke samping.
Gejala
- Bentuk bahu berubah.
- Secara fisik terlihat menyerupai kotak.
- Terdapat benjolan pada tulang lengan atas.
- Rasa nyeri yang hebat.
- Sendi sulit digerakkan.
- Bengkak dan memar.
- Otot bahu terasa tegang.
- Rasa kebas atau kesemutan.
Penyebab
- Cedera saat berolahraga.
- Terkena benturan keras, seperti kecelakaan lalu lintas.
- Terjatuh dengan keras pada bagian bahu.
Anatomi dan Fungsi Bahu
Ada tiga tulang besar pada bahu yang bertemu dan membuat sudut 90 derajat.
Klavikula
Dikenal sebagai tulang selangka, posisinya meluas di depan bahu dari sternum ke tulang belikat. Klavikula berfungsi membantu menstabilkan gerakan bahu.
Skapula
Disebut tulang belikat, yaitu tulang segitiga datar yang terletak di punggung atas. Tulang ini menghubungkan tulang lengan atas dengan tulang selangka di bagian depan tubuh.
Humerus
Humerus atau tulang besar lengan terhubung ke tulang belikat dan klavikula di bahu. Kepala tulang memiliki tombol bola seperti untuk membuat bola dan soket sendi dengan tulang belikat.
Di persimpangan dari tiga tulang besar pada bahu dan tulang dada tersebut, terdapat dua sendi.
Sendi Glenohumeral
Sendi ini mengikat humerus dan tulang belikat yang memungkinkan lengan untuk berputar dan bergerak ke atas dan ke bawah. Dikelilingi oleh jaringan lunak dan diperkuat ligamen berserat.
Sendi Acromioclavicular
Sendi ini bentuk gabungan titik tertinggi bahu dan memberikan kemampuan untuk meningkatkan lengan di atas kepala.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo