Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Komet Paling Terang 2018 Mendekati Bumi Pekan Depan

Pendekatan terdekat komet Wirtanen terhadap Matahari adalah Rabu, 12 Desember, dan pendekatan terdekatnya ke Bumi adalah hari Minggu, 16 Desember.

6 Desember 2018 | 10.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat langit akan mendapatkan perlakuan istimewa minggu depan saat komet paling terang tahun ini terbang melintasi langit malam, sebagaimana dilaporkan USA Today, 4 Desember 2018.

Baca: Komet Hijau Incredible Hulk Lintasi Bumi Malam Ini
Baca: Klaim Penjelajah Waktu: Kiamat 2061 Saat Komet Halley Hantam Bumi
Baca: C/2017 U1, Komet Misterius Masuk ke Tata Surya Kita: Berbahaya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komet tersebut memiliki nama "46P/Wirtanen”, dan ini akan menjadi salah satu dari 10 pendekatan komet terdekat ke Bumi sejak 1950 dan pendekatan ke-20 terdekat dari komet sejak abad ke-9, menurut Sky & Telescope.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendekatan terdekat komet Wirtanen terhadap matahari adalah Rabu, 12 Desember, dan pendekatan terdekatnya ke Bumi adalah hari Minggu, 16 Desember, kata EarthSky. Pada hari itu, komet akan berada 7,1 juta mil dari Bumi. Bandingkan dengan Matahari yang berjarak sekitar 93 juta mil.

Komet itu bakal terlihat dengan mata telanjang, tetapi pandangan terbaik mungkin akan melalui teropong dan teleskop kecil, terutama jauh dari lampu-lampu kota. "Pastikan untuk mencari langit gelap dalam pencarian Anda untuk Komet 46P/Wirtanen," kata David Dickenson dari Universe Today.

Satu gangguan kemungkinan dari kecerahan bulan purnama yang semakin penuh minggu depan.

Komet dan koma (daerah yang tampak kabur di sekitar komet) akan agak besar, dua sampai tiga kali diameter bulan, Sky & Telescope melaporkan.

Pada diameter sekitar 3/4 mil, komet ini relatif kecil dan berkecepatan sekitar lebih dari 21.000 mph.

Karena komet akan tetap berada dalam 10 juta mil Bumi selama beberapa minggu, para ilmuwan NASA akan mendapatkan kesempatan lebih lama untuk mempelajarinya.

Peneliti NASA Michael DiSanti mengatakan kedatangan komet ini akan memungkinkan studi rinci tentang komet saat inti komet menjadi terkena sinar matahari.

Menurut Universe Today, astronom AS Carl Wirtanen pertama kali memata-matai komet ini pada malam 17 Januari 1948, saat mengamati langit dari Lick Observatory di California. Karena dia menemukannya, komet itu memakai namanya.

Satu tambahan kabar baik. "Tidak ada peluang komet ini menabrak Bumi," lapor departemen astronomi Universitas Maryland.

USA TODAY | SKY & TELESCOPE | EARTHSKY

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus