Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Lumba-Lumba Tidur Menutup Sebelah Matanya Saja, Kenapa?

Lumba-lumba juga tidur, tapi tidak mengistirahatkan tubuhnya keseluruhan. Saat tidur, lumba-lumba hanya menutup satu mata

22 Februari 2022 | 01.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Beberapa lumba-lumba jenis hidung botol berenang di lepas Pantai Lovina, Buleleng, Bali, (14/4). Mamalia laut itu biasa mencari makan di pagi hari di dekat Pantai Lovina. TEMPO/Johannes P. Christo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas. Itu hal yang paling membedakan dengan hewan laut lainnya. Pola komunikasinya pun berbeda. Begitu pula cara tidurnya. Lumba-lumba juga tidur, tapi tidak mengistirahatkan tubuhnya keseluruhan. Saat tidur mamalia laut ini pun masih menjaga kesadaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Whale and Dolphin Conservation, lumba-lumba hanya membiarkan setengah dari otak tetap bekerja saat tidur. Lumba-lumba tetap waspada saat sedang tidur untuk kebutuhan bernapas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di perairan dangkal, lumba-lumba terkadang tidur di dasar laut, secara teratur naik ke permukaan untuk bernapas. Saat tidur, lumba-lumba hanya menutup satu mata. Saat mata kiri akan tertutup, separuh otak sebelah kanan tidur. Begitu juga sebaliknya.

Tidur lumba-lumba ini dikenal sebagai unihemispheric. Lumba-lumba bergantian mengistirahatkan bagian otak yang tidur secara berkala. Itu supaya bisa mendapatkan istirahat dibutuhkan sambil tetap menjaga kesadaran.

Lumba-lumba juga unik saat bernapas. Lumba-lumba mampu bertahan di dalam air sambil menahan napasnya selama 8 menit hingga 15 menit. Mengutip Sciencing, lumba-lumba mampu menahan napasnya karena paru-parunya memilki lebih banyak alveoli atau kantong udara kecil.

Pernapasan lumba-lumba berjalan tidak secara otomatis. Tapi, hanya  ketika kondisi sadar. Lumba-lumba harus aktif menentukan waktu bernapas. Itu sebabnya harus terus menjaga kesadaran untuk bernapas.

Berbeda seperti manusia, yang bisa stabil bernapas saat tidur, tanpa terjaga sama sekali. Jika diumpamakan tidur seperti manusia, maka lumba-lumba akan berhenti bernapas, tubuhnya akan lemas, kemudian mati.

GERIN RIO PRANATA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus