Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Washington - Mars ternyata pernah punya sungai purba. Berdasarkan pengamatan wahana Mars Reconnaissance Orbiter (MRO), bekas sungai yang kini terkubur di bawah permukaan planet itu memiliki panjang 1.000 kilometer. Ini setara dengan panjang Pulau Jawa.
Bah besar itu, menurut ilmuwan, berasal dari luapan air bawah tanah. Mars merupakan planet yang dingin dan tandus. Sebagian besar air membeku sebagai tudung es di utara dan selatan. Kondisi ini bertahan sejak 2,5 miliar tahun silam.
Wahana MRO membuktikan dugaan ini setelah memindai lapisan di bawah permukaan Mars. Menggunakan radar penembus tanah, MRO melihat sistem kanal banjir yang terkubur di bawah dataran Elysium Planitia. Sistem kanal ini dinamai Marte Vallis.
Baca: Bukan Mars, Amerika akan Bikin Koloni Bulan
"Citra radar menunjukkan bahwa kanal kuno ini terpendam sedalam 70 meter di bawah permukaan tanah," kata ahli geologi dari National Air and Space Museum, Gareth Morgan, seperti dikutip dari laman Space.com.
Ukuran kanal banjir yang sangat besar menunjukkan air bah yang pernah merendam Mars lebih besar dari perkiraan semula. Banjir ini cukup besar sehingga mengikis permukaan planet dan menciptakan guratan sistem kanal raksasa. "Patut dipertanyakan di mana Mars menyimpan air bah selama musim kering," ujar Morgan.
Pemetaan kanal bawah tanah ini juga memberi petunjuk dari mana asal air bah. Sebelum banjir muncul, tanah Mars bergerak akibat aktivitas tektonik dan vulkanik. Gerakan ini menciptakan rengkahan yang memutus aliran sungai bawah tanah. Banjir hebat yang melanda Mars bersumber dari bocornya deposit air di bawah tanah.
Baca: Kisah Wamelink Membiakkan Cacing di Tanah Mars
Simak artikel menarik lain tentang Mars hanya di kanal Tekno Tempo.co.
SPACE.COM | AMB
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini