Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Etilen glikol merupakan salah satu bahan kimia yang sering digunakan di bidang industri. Namun, baru-baru ini Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM merilis bahwa senyawa etilen glikol merupakan senyawa di balik lima obat sirup yang ditarik peredarannya. Kasus gagal ginjal misterius ini diduga disebabkan adanya kandungan etilen glikol pada obat sirup. Lantas, apa itu etilen glikol?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari publikasi Prancangan Pabrik Etilen Glikol yang terbit di laman repository.ubharajaya.ac.id, etilon glikol merupakan senyawa organik yang tidak berwarna, tidak berbau, dan memiliki pengukuran ketahanan fluida yang rendah, sehingga membuat cairan ini memiliki kemampuan untuk menyerap molekul dari lingkungannya dengan baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Etilen glikol pertama kali ditemukan oleh Charles Adolphe Wurtz pada 1859. Namun, senyawa ini belum dikomersialkan hingga Perang Dunia I, di mana etilen glikol disintesis dari etilen diklorida dan digunakan sebagai zat alternatif dari gliserol pada industri peledakan di Jerman. Di Amerika, pabrik etilen glikol pertama kali berdiri pada 1925 di West Virginia.
Merujuk publikasi Pabrik Etilen Glikol Dan Etilen Dengan Porses Oksidasi Langsung Dengan Udara Dilanjutkan Hidrolisis Etilen Oksida yang terbit di laman repository.its.ac.id, etilen glikol merupakan cairan jenuh, tidak berwarna, tidak berbau, berasa manis dan larut sempurna dalam air.
Secara komersial, etilen glikol di Indonesia telah digunakan sebagai bahan baku industri poliester sebesar 97,34 persen. Sedangkan sisanya sebesar 2,66 persen digunakan sebagai bahan baku tambahan pada pembuatan cat, minyak rem, solven, alkil resin, tinta cetak, tinta bolpoint, foam stabilizer, kosmetik, dan bahan anti beku.
Kegunaan etilen glikol sangatlah banyak. Secara umum etilen glikol digunakan untuk tambahan serat pada polyester, wadah yang menggunakan bahan PET, atau antifreeze dan pendingin pada mesin untuk semua kondisi cuaca. Selain itu, untuk menghilangkan lapisan-lapisan es pada pesawat terbang, pendingin pada proses transfer yang menggunakan kontak dengan gas pemanas, serta AC. Terakhir, etilen glikol juga digunakan sebagai bahan adesif, bahan tambahan pada cat, dan emulsi aspal.
Walaupun sangat berguna bagi kegiatan manusia, tetapi etilen glikol memiliki tingkat berbahaya yang tinggi terhadap manusia. Dilansir dari laman Agency for Toxic Substances and Disease Registry, fase awal dari manusia yang keracunan etilen glikol dapat ditandai dengan mabuk akibat etilen glikol yang tidak termetabolisme dengan baik. Selanjutnya efek yang ditimbulkan dari keracunan etilen glikol antara lain kelumpuhan wajah, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan.
MUHAMMAD SYAIFULLOH