Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengenal Kura-Kura Aldabra, Salah Satu Spesies Kura-Kura Terbesar di Dunia

Kura-kura Aldabra juga sering ditemukan beristirahat di tempat yang teduh atau kolam air yang dangkal untuk mendinginkan diri dari suhu udara panas.

27 Mei 2022 | 10.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kura-kura. Sumber: mirror.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kura-kura Aldabra merupakan salah satu spesies kura-kura raksasa yang masih hidup hingga saat ini. Selain itu, kura-kura Aldabra juga termasuk salah satu hewan yang hidup paling lama di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir laman AZ Animals, kura-kura Aldabra berasal dari Kepulauan Aldabra di Samudera Hindia.

Hewan ini kerap ditemukan di daerah dengan vegetasi dataran rendah yang lebat, namun kadang mengembara ke daerah yang berbatu ketika
persediaan makanan terbatas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kura-kura Aldabra juga sering ditemukan beristirahat di tempat yang teduh atau di kolam air yang dangkal untuk mendinginkan diri dari suhu udara yang panas.

Sebagian besar kura-kura Aldabra hidup selama 80 hingga 120 tahun. Beberapa bahkan diketahui dapat hidup hingga 250 tahun.

Karena tampilannya yang mirip, beberapa orang sering salah mengenali kura-kura Aldabra sebagai kura-kura Seychelles yang kini sudah punah. Kura-kura ini memiliki cangkang berbentuk kubah yang sangat besar dan leher yang sangat panjang.

Kura-kura Aldabra jantan biasanya memiliki ukuran sepanjang 1,1 meter. Sementara kura-kura Aldabra betina memiliki ukuran rata-rata sepanjang 0,9 meter.

Dari segi berat badan, kura-kura Aldabra jantan juga memiliki berat badan yang lebih besar daripada betina, yakni hingga 100 kg.

Kura-kura Aldabra biasa ditemukan secara individu maupun berkelompok. Mereka aktif di pagi hari untuk mencari makanan sebelum suhu menjadi terlalu tinggi.

Salah satu trik yang kerap dilakukan kura-kura Aldabra agar tetap sejuk di siang hari yang panas yakni menggali liang bawah tanah atau beristirahat di rawa-rawa. Mereka tidak tertarik dengan kehadiran manusia, sehingga membuatnya mudah untuk diburu.

Sebagaimana dilansir dari laman British Chelonia Group, kura-kura Aldabra pernah berada di ambang kepunahan karena kerap diburu oleh para penjelajah, penjajah, dan pedagang pada abad ke-18 dan ke-19 untuk dijadikan makanan.

Pada tahun 1840, kura-kura Aldabra menjadi satu-satunya kura-kura raksasa yang masih hidup di Samudera Hindia sementara spesies yang lain telah dinyatakan punah.

Saat ini, jumlah populasi kura-kura Aldabra diperkirakan lebih dari 100.000 sehingga dapat dikatakan relatif aman.

Pada tahun 1982, UNESCO menetapkan kawasan atol karang Aldabra sebagai Situs Warisan Dunia. Dengan demikian, situs tersebut dilindungi dari pengaruh manusia. Upaya-upaya konservasi dengan program penangkaran giat dilakukan untuk terus menjaga kelestarian populasi kura-kura Aldabra.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus