SETELAH lima tahun disemai, Laboratorium Otomasi dan Robotika -- yang bernaung di bawah Jurusan Teknik Mesin ITB -- melakukan panen perdananya. Hasil yang dipetik dari lab itu, antara lain, berupa Mesin Milling CNC. Mesin canggih buatan ITB itu, menjelang akhir tahun lalu, dipamerkan di arena pekan raya, Monas, Jakarta. Mesin Milling CNC (Computerized Numerical Control) ini hakikatnya tak lebih dari mesin bubut biasa -- perkakas untuk membentuk logam-logam menjadi komponen mesin, seperti sekrup, batang as, cakram rem, atau elemen sayap pesawat terbang. Bedanya, Mesin Milling CNC mengerjakannya dengan ketelitian yang tinggi, sulit ditandingi oleh mekanik mana pun. Mesin bubut canggih itu dinamai MP-01 ITB. "Dia mesin Milling CNC yang pertama dibuat di Indonesia," kata Dr. Muljowidodo, Kepala Lab. Otomasi dan Robotika ITB. Kegunaannya telah disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri. "Cocok dipakai untuk industri kecil dan menengah," Muljowidodo menambahkan. MP-01 ITB itu punya tiga jenis sumbu putar. Jadi, benda kerja yang akan dibentuk menjadi komponen mesin, misalnya, bisa dipegang atau dijepit dari tiga arah: kanan-kiri (sumbu X), atas-bawah (sumbu Y) dan belakang-depan (sumbu Z). Dan yang terpenting untuk menempatkan spindel, mata pahat, bisa dilakukan secara elektris -- cukup dengan memasukkan data koordinat yang dikehendaki. Dengan cara serba computerized, hasil pahatannya luar biasa teliti. Alat ini bisa digunakan untuk membuat sekrup, misalnya, dalam jumlah besar dengan ukuran yang seragam. Mesin MP-01 ITB itu dirancang sejak dua tahun lalu. Komponen mekaniknya dibeli dari Eropa Timur, sedangkan motor dan komponen elektronik CNC-nya buatan Jepang. Namun, program komputernya 100% karya ITB. Muljowidodo masih enggan bicara soal harga. Dia hanya menyebutkan, harganya cuma 50% dan 70% dibandingkan dengan mesin serupa buatan Jepang dan Taiwan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini