Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Mesin Pembuat Rengginang

26 April 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rengginang, penganan renyah dari ketan, lazimnya dibuat dengan tangan. Kukusan ketan dengan bumbu dibentuk lingkaran aneka ukuran. Samsul Alam, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, menciptakan R-GITAK, untuk mempercepat proses produksi penganan semacam kerupuk itu. Mesin ini meniru sistem kerja jari. "Bukan memadatkan, hanya menyatukan butir satu dengan lainnya," kata Samsul, Rabu pekan lalu.

Bagian utama alat ini berupa sepasang lempengan besi tipis. Di satu lempengan dibuat lubang cetak, dan di papan lainnya dibuat tonjolan pada posisi tepat dengan lubang. Ukurannya bervariasi, tergantung jumlah lubang. Untuk mengatupkan dua papan digunakan pegas atau pengungkit yang bersandar pada tiang penopang.

Untuk menggunakan alat ini, setelah nasi ketan tanak, ditaruh di lubang cetak hingga rata dengan bagian atas. Agar hasil cetakan mencapai kepadatan ideal, mengembang saat digoreng, Samsul mengukur pegas pada posisi tertentu menggunakan mekanisme pres togel. Berapa pun kekuatan ketika mengatupkan dua lempengan, kedalaman tekanan tak lebih dari 2 milimeter.

Untuk membuat satu rengginang secara manual perlu 5 sampai 6 detik. R-GITAK berlubang 12 hanya perlu 16 detik untuk selusin rengginang. Artinya, perajin bisa memangkas waktu hingga 56 detik untuk membuat selusin penganan itu.

Menurut Samsul, ide membuat alat cetak ini muncul dua tahun lalu. Ketika itu Kepala Desa Sambigede, Sumberpucung, Malang, meminta dibuatkan alat pembantu perajin rengginang. Karena tak ada biaya, rencana baru diwujudkan pada pertengahan tahun lalu. Akhir tahun lalu, alat ini mendapat anugerah Youth National Science and Technology Award dari Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. Bulan lalu alat ini berhasil menyabet penghargaan desain prototipe alat tepat guna terbaik dari Recognition and Mentoring Program Indonesia.

Samsul memperkirakan, biaya pembuatan ini Rp 1,7 juta per unit. Biaya bisa ditekan jika alat tak dilengkapi meja tatakan. Untuk penyempurnaan, ia berupaya membuat variasi bentuk cetakan. Antara lain bentuk hati agar bisa membuat "rengginang cinta". n

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus