Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Pada mulanya adalah kapten cook

Seorang laksamana angkatan laut inggris, francis drake, menjelajah samudera ditahun 1579. kini ses (scientific exploration society) meneliti kejadian 4 abad yang lalu itu.

22 Maret 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI abad ke-16 sebagian Eropa dikuasai Philip II, raja Spanyol. Hegemoni Spanyol di laut hampir mutlak. Syahdan Francis Drake, seorang laksamana angkatan laut Inggris, di zaman itu jadi tersohor karena keberhasilannya menantang kekuasaan Spanyol di laut. Drake -- anak petani -- sejak kecil mengikuti kapal dagang, bahkan sampai ke kepulauan Hindia Barat. Ia berkenalan dengan keganasan pelaut Spanyol, yang menguasai wilayah itu. Karena keberaniannya, Drake kemudian diberi tugas oleh Ratu Elizabeth I menjelajahi Samudra Pasifik, yang ketika itu juga wilayah kekuasaan Spanyol. Desember 1579, Drake bertolak dari Plymouth memimpin 5 kapal dan 200 orang. Pelican (100 ton) ia jadikan kapal bendera dan namanya ia ganti menjadi The Golden Hind. Armada kecil pimpinan Drake itu menyeberang Samudra Atlantik ke Brazil, kemudian menyusur pantai Amerika Selatan, dan melalui Selat Magellan memasuki Samudra Pasifik. Setelah mengarungi pantai barat Benua Amerika sampai garis Lintang Utara 48ø, ia mcnyeberang Samudra Pasifik dalam waktu 2 bulan. Diduga ia singgah di Kepulauan Palau dan Filipina untuk kemudian menuju Kepulauan Maluku. Di sana ia membuat perjanjian perdagangan rempah dengan Raja Ternate. Setelah berbagai petualangan di sekitar Teluk Tolo dan Tomiri ia menuju Pulau Jawa untuk kemudian melalui Tanjung Harapan kembali ke Plymouth, setelah menempuh pelayaran selama 2 tahun. Sisa 3 kapalnya penuh dengan kekayaan seperti emas, perak, uang logam Spanyol, batu mulia dan mutiara -- semua hasil rampokan dari kapal Spanyol sepanjang pantai Barat Amerika. Elizabeth I menyambut kedatangannya dan menobatkannya sebagai bangsawan di atas geladak Tbe Golden Hind. Sir Francis Drake masih melanjutkan pelayarannya sampai tewas dalam pertempuran melawan Spanyol di Panama, Januari 196. Ia dikubur di Puerto Bello (sekarang Portobello), Panama. Meski tujuan utamanya bukanlah ilmiah, pengalaman yang diperoleh dari perjalanan Drake itu, sangat berharga bagi Inggris dan meletakkan dasar bagi kemampuan negeri itu menguasai sebagian besar dunia kelak. Berbeda dengan petualangan Drake, penjelajahan James Cook dua abad kemudian terutama bertujuan ilmiah. Kapten angkatan laut Inggris yang ahli matematika dan perbintangan itu pertama kali diutus ke Samudra Pasifik tahun 1769. Ia mengantar serombongan ilmiawan pimpinan Joseph Banks, ahli perbintangan. Setelah mengamati lintasan planet Venus melalui Matahari, mereka berhasil "menemukan" Terra Australia (Daratan Selatan). Dunia Barat waktu itu belum mengenal benua Australia, meski secara teoretis diduga terdapat daratan di belahan selatan bumi sebagai imbangan daratan belahan utara. Cook berhasil "menemukan" Kepulauan Selandia Baru dan kemudian pantai Timur Australia. Perjalanannya 2 kali lagi mengelilingi dunia menambah banyak sekali pengetahuan bangsa Inggris akan keadaan berbagai pelosok dunia. Semangat penjelajahan Inggris ini mencapai puncaknya di zaman Ratu Victoria dalam abad ke-19. Waktu itu Inggris menguasai hampir separuh dunia. Bahkan di laut tidak ada kekuatan yang menandinginya, hingga tersohor pamco "Inggris menaklukkan gelombang Samudra." Sejak perjalanan Cook yang disponsori Royal Society (Himpunan Kerajaan), tradisi petualangan yang dipadu penelitian ilmiah mulai berakar. Kini penelitian ilmiah terutama didukung lembaga swasta yang dikenal sebagai societies (himpunan). Di Inggris jumlah societies itu ratusan dan ditunjang kalangan bisnis, jutawan dan tokoh terkemuka dalam masyarakat. Antara lain pada tahun 1960-an menonjol Scientific Exploration Society (SES --Himpunan Penjelajahan Ilmiah). Promotornya ialah John BlashfordSnell, berpangkat letnan kolonel dalam tentara kerajaan. Semula BlashfordSnell memimpin penjelajahan menyelusuri Sungai Nil Biru -- anak Sungai Nil yang bersumber di dataran tinggi Etiopia. Dengan SES, ia mengaitkan usaha membina kualitas dan mental calon perwira dan kaum pemuda umumn ya. Bau Militer Berbagai penjelajahan ilmiah sudah disponsori SES, termasuk yang ke daerah aliran sungai Zaire di Afrika. Kini dalam Operation Drake -- mengenang Sir Francis Drake empat abad lalu -- SES dan beberapa himpunan lain mempersiapkan lagi penjelajahan keliling dunia. Mereka menyusun tim ahli kesehatan, ilmiawan berbagai disiplin, unsur militer dan penjelajah, serta merangsang kaum remaja menunjang penjelajahan besar dan bermutu ini. Seperti pernah dikemukakan Pangeran Charles yang menjadi pelindung Operation Drake, remaja membutuhkan "berbagai tantangan zaman perang dalam masa perdamaian." Partisipasi unsur militer dalam penjelajahan ilmiah sejak Kapten Cook sudah berakar dalam tradisi Inggris Operation Drake mencoba mempertahankan tradisi itu, dalam zaman banyak kaum muda enggan untuk menempuh karier di angkatan bersenjata. Tapi John Blashford-Snell yakin bahwa dari Operation Drake -- yang juga aktif di Indonesia selama 4 bulan sejak Januari dengan kapal Eye of the Wind -- akan muncul sejumlah besar calon perwira. Paling tidak, diharapkannya kaum remaja tidak terlalu skeptis terhadap militer. "Saya pun dulu tidak suka terhadap segala yang berbau militer," kata Charles Bainey, Koordinator Operation Drake di Jakarta, pada wartawan TEMPO T. Manyaka Thayeb. "Tapi sekarang setelah menyaksikan cara kerja dan kemampuan mereka, pandangan saya berbalik."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus