Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Pasien yang diduga terpapar Covid-19 terus berdatangan ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung. Jumlahnya semakin bertambah sejak libur Lebaran lalu. “Setiap hari sampai 30-an orang sekarang,” kata Yana Akhmad Supriatna, Pelaksana Harian Direktur Pelayanan Medik, Perawatan dan Penunjang RSHS Bandung, Selasa 15 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, sebelum libur Lebaran, jumlah pasien terduga Covid-19 yang diperiksa di IGD sekitar 10 orang per hari. Setelah Lebaran terjadi peningkatan menjadi belasan orang, lalu 20-an orang per hari. “Hari Minggu kemarin 33, Senin ada 30 orang untuk isolasi,” ujarnya menuturkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari puluhan pasien itu, menurut Yana, tidak semua menjalani rawat inap di RSHS Bandung. Rumah sakit itu hanya merawat pasien bergejala sedang hingga berat dan dokter IGD yang menentukan kategori gejala pasiennya. “Ada yang menjalani isolasi mandiri,” kata dia.
Hingga Selasa pagi, keseluruhan pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSHS Bandung berjumlah 162 orang dari ketersediaan seluruhnya 224 unit ranjang. Sekitar 71 persen mengisi ruang isolasi biasa, adapun keterisian ruang intensif untuk pasien bergejala berat sekitar 79 persen.
Keterisian ruang intensif sedikit berkurang dari sebelumnya sekitar 90 persen. “Turun karena kasusnya yang berat, pasien ada yang meninggal,” ujarnya sambil menambahkan, "Melihat kondisi sekarang ini, tren kasus Covid-19 bisa menuju ke titik puncak."
Kementerian Kesehatan, disebut Yana, sudah meminta RS Hasan Sadikin Bandung menambah kapasitas ranjang pasien Covid-19. Namun dia menekankan perlunya pula tambahan tenaga kesehatan dan relawan. RSHS Bandung sudah mengusulkan penambahan relawan tenaga kesehatan ke pemerintah provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kesehatan.