Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Pemerintah Wajibkan Industri Pakai Penyaring Limbah Gas, Begini Cara Kerja Scrubber Basah

Scrubber berfungsi untuk menghilangkan racun lingkungan dari emisi industri. Tanpa scrubber, kualitas udara di kawasan industri akan jauh lebih buruk.

30 Agustus 2023 | 09.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi emisi karbon. Pixabay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemasangan scrubber di setiap pabrik menjadi salah satu solusi untuk menurunkan tingkat polusi udara di Jakarta. Scrubber terbagi menjadi dua jenis, yaitu scrubber basah dan scrubber kering. Cara kerjanya sama, hanya komponen untuk penyaringannya yang berbeda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Environment, scrubber berfungsi untuk menghilangkan racun lingkungan dari emisi industri. Tanpa scrubber, kualitas udara di kawasan industri akan jauh lebih buruk. Dengan mencegah kontaminan masuk ke udara, scrubber mengurangi hujan asam dan memberikan manfaat bagi seluruh ekosistem.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Scrubber basah dan kering mengirimkan gas melalui ruangan dengan sejumlah filter untuk menghilangkan polutan. Pada scrubber kering, bahan kering bereaksi dengan gas dan menghilangkan partikel berbahaya sebelum udara keluar dari pabrik.

Sedangkan scrubber basah menggunakan air dan pelarut cair lainnya untuk menangkap partikel dan membuangnya. Scrubber basah sangat efektif untuk menghilangkan 95 persen partikel dari gas industri. Sehingga bisa mengurangi hujan asam serta melindungi lingkungan dan kesehatan manusia.

Namun, setelah polutan dihilangkan dari gas, polutan limbah beracun dari scrubber industri yang disimpan akan membentuk lumpur. Limbah ini harus disimpan dengan benar atau didaur ulang menjadi bentuk baru. Karena jika tidak, polutan dapat larut ke dalam air tanah dan mencemari ekosistem dari bawah.

Dilansir dari Mach Engineering, scrubber basah bekerja dengan menyerap polutan menggunakan air atau pelarut berbahan dasar cairan. Kemudian gas yang terkontaminasi akan masuk dari bagian bawah dan mengalir ke atas melalui lapisan padat dan semprotan pelarut yang mengalir ke bawah.

Komposisi cairan pelarut akan mempengaruhi kemampuannya dalam menyerap kontaminan. Beberapa pelarut scrubber basah yang paling umum meliputi air (H2O), natrium hidroksida (NaOH), kalsium hidroksida (CaOH2), dan natrium karbonat (Na2CO3).

Efektivitas scrubber basah bergantung pada seberapa banyak gas bersentuhan dengan pelarut, yang memerlukan aliran energi. Scrubber berenergi rendah dapat menghilangkan partikel besar, sedangkan scrubber berenergi tinggi dapat menghilangkan partikel terkecil.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus