Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono mengapresiasi insinyur lokal yang berperan di balik perencanaan pelaksanaan konstruksi jembatan Lengkung LRT dengan bentang 148 meter.
"Saya sampaikan apresiasinya, sebab jembatan lengkung ini didesain dengan baik oleh Ibu Arvilla Delitriana atau akrab disapa Dina sebagai insinyur lokal dari ITB. Saya akan hadiahi satu bulan DOM (Dana Operasi Menteri). Desain ini sangat unik dan bisa dipatenkan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, 29 November 2019.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan prestasi Dina dapat menjadi pemicu bagi para insinyur lainnya di Indonesia.
Dina sebelumnya juga telah merancang Jembatan Kali Kuto Semarang, Jembatan Layang khusus busway ruas Adam Malik di Jakarta, Jembatan Pedamaran 1 dan 2 di Provinsi Riau, dan Jembatan Kereta Api Cirebon-Kriya, serta Jembatan Perawang di Riau.
Sebelumnya PT Adhi Karya meraih dua rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk pembangunan jembatan bentang long span (bentang panjang) Kuningan pada proyek LRT Jabodebek yang berada di persimpangan Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Dua rekor itu yakni Rekor Jembatan Kereta Box Beton Lengkung dengan Bentang Terpanjang dan Radius Terkecil di Indonesia serta Rekor Pengujian Axial Statistic Loading Test pada Pondasi Bored Pile dengan Beban Terbesar di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perancang jembatan lengkung LRT yang disebut long span itu, Arvila Delitriana alias Dina mengatakan, tes beban direncanakan awal 2020. "Gongnya nanti setelah loading test yang akan membuktikan bahwa desain saya sudah cukup kuat untuk beroperasi," katanya saat ditemui di Bandung, Senin, 2 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini