Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Prediksi Cuaca BMKG: Hampir Seluruh Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

Potensi hujan dengan intensitas lebih dari 50 mm per hari tersebut juga dapat disertai dengan petir dan angin kencang.

29 Januari 2024 | 05.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi cuaca hujan. (ANTARA/Akhyar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua wilayah provinsi di Indonesia berpotensi hujan lebat pada hari ini, Senin 29 Januari 2024. Potensi hujan dengan intensitas lebih dari 50 mm per hari tersebut juga dapat disertai dengan petir dan angin kencang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Termasuk di dalamnya adalah seluruh provinsi yang ada di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Data ini dikutip dari Peringatan Dini Cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Deputi Bidang Meteorologi (BMKG).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Disebutkan di sana bahwa cuaca hari ini dipengaruhi oleh adanya sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat dan di Samudera Hindia sebelah barat daya Jawa. Mereka antara lain membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari perairan timur Filipina hingga Laut Sulawesi, Laut Seram, dan perairan utara Papua. 

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Aceh, dari Laut
Cina Selatan hingga Riau, di Bengkulu, di Selat Sunda, dari Jawa Barat hingga Jawa Timur, dan di NTB bagian selatan. Juga dari Kalimantan Barat bagian selatan hingga Laut Jawa, dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Selatan, dari Selat Makassar
hingga Sulawesi Tenggara, NTT, Laut Banda dan Papua. 

Seperti diketahui daerah konvergensi mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitarnya. Adapun untuk bibit siklon tropis, BMKG menyatakan tak memantau adanya sistem yang sedang aktif. 


Hujan di Jawa Sudah Dikurangi oleh El Nino 

Dalam keterangan terpisah, Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Eddy Hermawan, menyebut hujan di wilayah Indonesia saat ini dipengaruhi oleh massa uap air dari Siberia, fenomena el nino, dan juga posisi gerak semu matahari.

Menurut Eddy, jika tidak ada el nino, uap air yang berasal dari kawasan Siberia bebas masuk ke Indonesia. “Tadinya pusat itu di pantai utara Pulau Jawa, tapi karena ada El Nino ditarik ke arah timur,” kata dia. 

El Nino, kata Eddy, masih bergerak menuju masa puncaknya pada Januari 2024. Tapi, menurut dia, "Puncak musim hujan sudah terjadi Desember.”

Curah hujan yang semula masih ada di kawasan pantai utara Jawa juga disebutnya bergeser ke kawasan dekat ekuator. Perubahan ini akibat pengaruh posisi gerak semu matahari yang sudah meninggalkan Bumi bagian selatan menuju ke ekuator atau katulistiwa.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus