Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ras Melanesoid adalah salah satu kelompok ras manusia yang memiliki karakteristik fisik dan budaya yang khas. Ras ini tersebar di wilayah timur Indonesia dan merupakan sub-ras dari ras Negroid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ras Melaneoid termasuk salah satu ras yang ikut mewarnai keberagaman ras dan penduduk di Indonesia. Sebagai salah satu cabang awal migrasi manusia purba, ras Melanesoid memiliki sejarah panjang yang menarik untuk ditelusuri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan Buku Pengayaan PPKn Kelas IX SMP/MTs, istilah "Melanesoid" berasal dari bahasa Yunani, di mana kata "melano" berarti hitam dan imbuhan "soid" berarti penampilan.
Dengan demikian, Ras Melanesoid dapat diartikan sebagai kelompok manusia yang memiliki ciri khas berupa penampilan berkulit hitam.
Untuk memahami lebih jauh tentang Ras Melanesoid, berikut adalah ciri-ciri, asal usul dan persebaran ras Melanesoid.
Ciri-Ciri Ras Melanesoid
Ras Melanesoid memiliki ciri fisik yang khas, yang membedakan mereka dari kelompok ras lainnya. Ciri-ciri tersebut antara lain:
- Kulit gelap atau kehitaman
- Rambut keriting dan berwarna gelap
- Bibir agak tebal
- Mata lebar
- Hidung lebar
- Postur tubuh tegap
- Tinggi badan rata-rata sekitar 160-170
Asal-Usul dan Persebaran Ras Melanesoid
Ras Melanesoid merupakan turunan dari ras Negroid dan telah mendiami wilayah Indonesia jauh sebelum kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia. Ras ini banyak ditemukan di Pulau Papua, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Kepulauan Aru.
Dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Harry Truman Simanjuntak, penulis Diaspora Melanesia di Nusantara, ras Melanesoid terbagi ke dalam tiga wilayah utama, yaitu Melanesia Nusantara, Melanesia Barat, dan Australia.
Perkembangan ras ini di Australia diperkirakan telah terjadi sekitar 50.000-60.000 tahun lalu, sementara jejak mereka di Papua sudah ditemukan sejak 45.000-50.000 tahun yang lalu. Wilayah Melanesia Barat sendiri berkembang di Papua dan Papua Nugini pada kurun waktu yang sama.
Salah satu tradisi yang menjadi bukti keberadaan masyarakat Melanesoid adalah nginang, yaitu kebiasaan mengunyah campuran pinang, sirih, gambir, cengkeh, dan kapur yang hingga kini masih dipraktikkan oleh masyarakat Melanesia.
Secara historis, ras Melanesoid awalnya lebih banyak berada di wilayah barat Indonesia. Namun, interaksi dengan ras Mongoloid yang bermigrasi dari Asia Tenggara dan Taiwan menyebabkan pergeseran ras Melanesoid ke wilayah timur Indonesia.
Meskipun demikian, hubungan biologis dan budaya antara kedua ras ini terus terjalin hingga terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pilihan Editor: Memahami Macam-Macam Ras yang Ada di Indonesia