PADA ketinggian 250 km di atas permukaan bumi, mungkin mereka
sempat menyaksikan kejatuhan Skylab. Dua kosmonaut Uni Sovyet
itu -- Letkol Vladimir Lyakhov, 37 tahun, dan insinyur Valery
Ryumin, 39 tahun -- keduanya memecahkan rekor di ruang anykasa
155 hari atau 5 bulan lebih sanlpai akhir Juli.
Salyut-6, laboratorium ruang angkasa Uni Sovyet, diluncurkan
September 1977. Dibanding dengan tinggi orbit Skylab, milik
Amerika yang pada masa jayanya 432 km, Salyut-6 rata-rata 25 km.
Ia merupakan stasion ke-6 dalam rangkaian laboratorium ruang
angkasa Sovyet, yang programnya dimulai awal tahun 70-an.
Seperti halnya Skylab (84 ton), Salyut-6 (20 ton) diluncurkan ke
angkasa luar tanpa awak. Baru 3 bulan kemudian (Desember 1977),
sepasang kosmonaut mulai menempati laboratorium itu. Mereka
menuju Salyut-6 dengan Soyuz-26, tinggal di sana selama 96 hari
dan kembali ke bumi pada 16 Maret 1978. Sepasang kosmonaut lain,
4 bulan kemudian diluncurkan dengan Soyuz-31 dan menempati
Salyut-6 selama 139« hari, lebih jauh melampaui ketahanan 3
astronaut Amerika, yang terakhir menempati Skylab selama 84 hari
pada tahun 1974.
Kini kedua kosmonaut di Salyut-6 itu selain membikin rekor baru,
juga tidak pernah dikunjungi oleh rekan dari bumi. Mereka yang
sebelumnya pernah mendapat kunjungan itu yang bertujuan
memecahkan keisengan selama berminggu-minggu dalam keadaan
terpisah dan sangat terbatas ruang geraknya. Pasangan Lyakhor
dan Ryumin pernah direncanakan untuk dikunjungi, tapi awak
Soyuz-33, seorang Sovyet dan seorang Bulgaria, April lalu tidak
berhasil menghubungkan kapal mereka dengan Salyut-6, sehingga
terpaksa kembali ke Bumi. Sejak itu kedua awak di Salyut-6 tidak
dikunjungi siapapun, kecuali beberapa kapal ruang angkasa tidak
berawak. Antara lain Soyuz-34, yang dikirim untuk keperluan
kedua awak Salyut nanti kembali ke Bumi. Dua kapal lagi
Progress-6 dan Progress-7 membawa perbekalan dan peralatan
ilmiah. Kini Salyut 6, Soyuz 34 dan Progress-7 sedang
bergandengan.
Pekerjaan awak Salyut-6 itu pada pokoknya tidak banyak berbeda
dengan yang dilakukan oleh awak Skylab. Seperti percobaan
astronomi, pengamatan matahari dan bumi serta percobaan dan
penelitian medis dan biologis. Tidak kalah penting adalah
perawatan rutin peralatan dan kapal Salyut-6 sendiri disamping
percobaan peleburan logam dengan tanur suhu tinggi.
Tanpa Bobot
Mereka bekerja berdasarkan suatu jadwal yang ketat dan
terperinci, diseling waktu tertentu untuk gerak badan dan
beristirahat dengan santai. Keadaan fisik dan mental mereka
setiap detik dimonitor oleh beberapa tim medis di Bumi. Dr.
Anatoly Egorov, ahli kesehatan angkasa luar, mengatakan bahwa
tidak terjadi suatu perobahan dalam organisme kedua kosmonaut
itu. Menurut Egorov, mereka berada dalam kondisi fisik dan
mental yang sangat baik, sekalipun pernah terjadi pertengkaran
kecil.
Tugas mereka menjadi lebih menarik setelah Progress-7
menyampaikan teleskop radio. Ini sekarang sudah dipasang mereka
dan merupakan teleskop radio pertama di angkasa luar. Diduga
diameter teleskop itu berkisar antara 10 sampai 20 meter. Akan
ada kesempatan orang untuk menangkap isyarat radi( dari ruang
angkasa tanpa terganggu oleh kekeruhan atmosfir bumi. Ia memberi
pula kesempatan penelitian yang lebih seksama tentang kehidupan
di luar bumi serta pengukuran peka benda langit lainnya.
Seluruh pemasangan teleskop ini mereka lakukan dalam keadaan
tanpa bobot dengan perkakas khusus yang dirancang untuk
dipergunakan dalam keadaan tanpa bobot pula. Misalnya palu, bor
dan alat solder.
Menurut sumber Eropa Timur, Salyut-6 akan ditembakkan ke suatu
orbit yang lebih tinggi sehingga tidak jatuh kembali ke bumi.
Kelima Salyut terdahulu semuanya jatuh kembali ke bumi setelah
selesai masa kerjanya, namun di atmosfir habis terbakar dan
tidak membahayakan.
Diduga Lyakhor dan Ryumin tidak lama lagi akan kembali ke Bumi.
Salyut 6 dinilai sudah tua, ternyata bertahan lebih lama
daripada direncanakan semula. Sementara itu Uni Sovyet
menyiapkan Salyut-7 untuk nanti diluncurkan.
Uni Sovyet terus-menerus meningkatkan perbaikan pada Salyut
berikut. Sebaliknya, Amerika setelah peluncuran Skylab di tahun
1973 dan menutupnya pada tahun 1974, tidak mengembangkan suatu
laboratorium baru lagi.
Kini Amerika memulai program Space shuttle yang diharapkan dalam
tahun 1980 sudah dapat diluncurkan. Dengan ini Amerika mau
meluncurkan kapal ruang angkasa yang dapat kembali ke Bumi dan
mendarat seperti pesawat terbang jet. Dan dapat dipergunakan
berkali-kali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini