Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Operasi penyelamatan pekerja tambang di San Jose, Cile, yang fenomenal telah setahun berlalu. Setelah dua bulan terperangkap dalam terowongan yang longsor, 33 pekerja berhasil naik ke permukaan bumi. "Mimpi buruk itu masih berkelebat di kepala saya, hingga sekarang," kata Claudio Acuna, salah satu pekerja yang selamat, dalam peringatan setahun operasi evakuasi yang sukses itu, awal Agustus lalu.
Malapetaka di dalam tambang memang bisa mematikan. Ada risiko semburan gas beracun, naiknya air yang menenggelamkan terowongan bawah tanah, sampai ledakan bahan kimia. Belum lagi tidak stabilnya struktur dinding terowongan yang bisa menimbulkan longsor susulan. Operasi penyelamatan harus memperhitungkan semua risiko itu. Salah langkah, operasi bisa berubah jadi bencana.
Belajar dari pengalaman buruk itu, para insinyur robotika di Sandia National Laboratory, California, Amerika Serikat, mengembangkan Gemini-Scout. Inilah robot pertama yang diciptakan untuk membantu penyelamatan di dalam terowongan longsor.
Dipamerkan dua pekan lalu di Walter E. Washington Convention Center, Washington, DC, robot ini bisa mendeteksi dan menyediakan beragam informasi tentang situasi berbahaya tadi. Tujuannya menyediakan informasi selengkap mungkin untuk regu penyelamat. "Kami menciptakan robot yang bisa mengakses situasi dan potensi bahaya sebelum operasi evakuasi dilakukan," kata Jon Salton, manajer proyek Sandia.
Robot ini dapat pula membawa makanan, kantong udara, dan obat-obatan buat para pekerja tambang yang terjebak di dasar terowongan. Bobotnya yang ringan membuat Gemini-Scout mampu bergerak lincah di atas bebatuan dan tumpukan puing tanpa khawatir menimbulkan longsor susulan.
Yang menarik, Gemini-Scout dilengkapi sensor gas dan kamera termal untuk mencari dan mendeteksi posisi korban yang masih selamat, serta satu kamera lain untuk memonitor beragam rintangan yang bakal dihadapi. Melakukan manuver di dalam air juga bukan perkara sulit buat robot yang memiliki tinggi 0,6 meter dan panjang 1,2 meter ini, karena Gemini-Scout kedap air.
Untuk mengantisipasi suhu ekstrem, komponen elektroniknya ditempatkan di dalam wadah yang tahan panas. Gemini-Scout juga dilengkapi radio dua arah agar bisa dikendalikan melalui pengendali jarak jauh.
Kini tim peneliti Sandia bersiap mendaftarkan lisensi Gemini-Scout ke perusahaan robot komersial. Mine Safety and Health Administration—badan di bawah Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat yang mengurusi keselamatan dan kesehatan di lingkungan tambang—sudah antre jadi konsumen perdana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo