Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Ronce

Penyusunan ruu bioteknologi di as tidak mulus. bioteknologi dianggap punya sisi berbahaya, terutama dalam soal bakteri hasil rekayasa genetika yang bisa dimanfaatkan untuk senjata perang biologis. (ilt)

26 Juli 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENYUSUNAN rencana undang-undang bioteknologi yang kini sedang berlangsung di Amerika Serikat ternyata berjalan tidak mulus. Kendati berbagai manfaat sudah dikemukakan dan didiskusikan, penentangan para ahli masih saja gencar. Pangkal ketidaksepakatan itu tak lain, bioteknologi punya juga sisi berbahaya. Soal membuat manusia dari jenis baru tak banyak diperdebatkan. Semua sepakat ini ancaman paling berbahaya. Yang ramai dibicarakan, bagaimana bila bakteri hasil rekayasa genetik -- yang tentunya bakteri jenis baru -- lepas dari kontrol, dan berkembang biak di alam. Bahayanya, bila bakteri yang lepas ini bakteri percobaan, yang sengaja diatur susunan DNA-nya untuk memproduksi racun bagi percobaan. Bisa dibayangkan apa yang terjadi. Yang memperkeras kecemasan para penentang undang-undang bioteknologi adalah sudah tercium adanya usaha untuk memanfaatkan bioteknologi untuk senjata. Pengesahan undang-undang tentunya akan mengesahkan pula percobaan-percobaan ini. Sejak 1980 Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, meningkatkan berbagai percobaannya di bidang rekayasa genetik. Tahun 1985 alokasi dana mencapai US$ 68,5 juta -- peningkatan 400%. Pentagon tak menyangkal. Namun, pejabatnya bilang, percobaan itu untuk mengembangkan berbagai vaksin yang diperlukan bila pasukan AS diserang suatu penyaklt yang merambat secara cepat. Namun, Pentagon tidak bisa menyangkal ketika terungkap departemen itu telah pula mengembangkan sejenis pakaian pelindung untuk menghadapi perang biologis. Pentagon mengungkapkan pakaian ini diperlukan karena data intel menunjukkan bahwa kini Uni Soviet sedang mengembangkan bioteknologi untuk persenjataan. Senjata ini sama mengerikannya dengan senjata kimia dan gas. Bentuknya yang umum: bom kuman. Namun, kuman atau bakteri atau bisa juga virus ini diampuhkan daya bunuhnya melalui rekayasa genetik. Juga dipertinggi daya racunnya, daya kembangbiaknya, dan kemampuannya menghadapi obat-obatan. Maka, sekali bom ini dijatuhkan di suatu daerah, bisa dibayangkan kemusnahan akibat penyakit yang dihasilkannya. Tak akan ada obat yang bisa mengatasinya. Menurut penyelidikan para ahli, Pentagon telah membuat sebuah ruangan bawah tanah seharga US$ 1,4 juta di Utah untuk percobaan senjata biologi ini. Data inilah yang membuat para ahli, khususnya pencinta lingkungan, menentang keras undang-undang bioteknologi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus