Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Salah Kaprah Minuman Beralkohol

Anggapan bahwa minuman beralkohol menyehatkan terbukti tak benar.

12 Oktober 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anggapan bahwa minuman beralkohol menyehatkan terbukti tak benar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama ini ada anggapan bahwa meminum minuman beralkohol dalam jumlah tertentu tak menjadi masalah. Malah bisa membuat tubuh lebih sehat, terutama bagi pengidap penyakit kardiovaskular alias penyakit jantung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah studi oleh para peneliti di Washington University School of Medicine di St Louis, Amerika Serikat, justru menyatakan sebaliknya. Meminum minuman beralkohol, berapa pun jumlahnya, dapat meningkatkan risiko kematian dini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Temuan itu didapat setelah dilakukan studi terhadap 400 ribu orang dewasa di Amerika Serikat berusia 18-85 tahun. Hasilnya, meminum satu atau dua gelas selama empat hari dalam satu pekan-jumlah yang saat ini dianggap aman-meningkatkan risiko kematian dini 20 persen.

Meningkatnya risiko kematian tersebut dialami oleh semua kelompok usia yang menjadi obyek studi. Hasil penelitian ini pun telah dipublikasikan dalam jurnal Alcoholism: Clinical & Experimental Research, pekan lalu.

“Dulu, orang menganggap meminum minuman beralkohol satu atau dua gelas per hari bukan masalah. Malah ada penelitian yang menyatakan itu dapat meningkatkan kesehatan,” kata Sarah M. Hartz, peneliti di Washington University School of Medicine. “Tapi sekarang kita tahu itu tak benar.”

Menurut Hartz, meski dalam beberapa studi sebelumnya dinyatakan minuman beralkohol dapat mengurangi risiko penyakit jantung, studi yang ia lakukan bersama timnya menunjukkan manfaatnya tak sebanding dengan risiko yang ditimbulkan.

“Meminum satu atau dua gelas dalam empat hari per pekan dipercaya dapat melindungi orang dari penyakit kardiovaskular. Tapi meminumnya setiap hari justru dapat menghilangkan manfaat itu dan malah meningkatkan risiko terserang penyakit kanker mematikan,” kata Hartz.

Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal pengobatan The Lancet, yang mengkaji data lebih dari 700 studi di seluruh dunia, juga menyimpulkan hal yang sama, yakni tak ada tingkat yang aman dari meminum minuman beralkohol.

Hartz dan timnya berfokus pada peminum ringan, mereka yang meminum satu atau dua gelas per hari. Penelitian ini dibagi dalam dua kelompok umur, yakni 340.668 peserta berusia 18-85 tahun dan 93.653 lainnya berusia 40-60 tahun, yang dirawat sebagai pasien di rumah sakit.

Hasilnya, peningkatan 20 persen risiko kematian jauh lebih besar pada kelompok orang lebih tua. Hartz mengatakan orang berusia 20-an tahun memang relatif sedikit yang meninggal. Meski begitu, dampak yang ditimbulkan tetap signifikan. “Seiring dengan bertambahnya usia, risiko kematian akibat minuman beralkohol meningkat,” kata Hartz.

Hartz menyarankan kepada tim medis agar anggapan bahwa meminum minuman beralkohol dapat membantu mengurangi risiko kardiovaskular tak lagi dianjurkan. “Saya pikir orang seharusnya tak lagi menganggap segelas anggur sehari itu menyehatkan,” ujarnya. SCIENCE DAILY | INDEPENDENT | AFRILIA SURYANIS


Cara Alkohol Mempengaruhi Tubuh

Minuman beralkohol berpengaruh terhadap kondisi tubuh seseorang. Berikut ini kelebihan dan kekurangan meminum minuman beralkohol terhadap tubuh manusia.

Otak
Meminum minuman beralkohol dalam jumlah sedang dapat menangkal demensia dan penyakit Alzheimer.

Hidrasi
Alkohol menekan produksi hormon antidiuretik (ADH), yang membantu menjaga tubuh terhidrasi.

Jantung
Minum secukupnya dapat melindungi jantung dengan meningkatkan kolesterol HDL baik, mengurangi peradangan, dan mengencerkan darah.

Tekanan darah
Minum dalam jumlah sedang (terutama saat perut kosong) menyebabkan tekanan darah tinggi serta meningkatkan faktor risiko serangan jantung dan stroke.

Hati
Minum alkohol berlebihan menyebabkan lemak menumpuk di hati dan menjadi radang (hepatitis).

Payudara
Meminum minuman beralkohol setiap hari meningkatkan risiko kanker payudara, demikian menurut studi dalam Journal of National Cancer Institute.

Perut
Alkohol menyebabkan sel-sel di perut memproduksi asam lambung dalam jumlah berlebihan yang dapat merusak lambung.

Pankreas
Konsumsi alkohol berat menjadi penyebab paling umum dari pankreatitis, peradangan pankreas, dan faktor risiko utama kanker pankreas.

Tulang
Meminum minuman beralkohol dalam jumlah sedang meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang-mungkin dengan meningkatkan kadar hormon seks, seperti estrogen dan testosteron.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus