Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyatakan masih dalam proses memastikan hasil uji laboratorium terhadap seorang suspek pasien cacar monyet di Pati, Jawa Tengah. Hasil negatif yang disampaikan Kamis, 4 Agustus 2022, baru sebatas sampel dari orofaring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sampel pertama dari orofaring memang negatif, tapi kami minta ambil lagi dari cairan lesi kulit," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, Kamis sore.
Maxi menjelaskan, orofaring adalah bagian tengah faring yang terhubung ke rongga mulut yang berfungsi agar udara, makanan, dan minuman melewatinya. Menurutnya, sampel orofaring merupakan salah satu prosedur dari proses diagnosa suspek cacar monyet atau monkeypox.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Proses itu berlanjut pada pengecekan cairan lesi kulit, sehingga hasil analisa lebih akurat," kata Maxi lagi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya di Istana Wakil Presiden, Kamis, menerangkan satu suspek cacar monyet di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, itu teridentifikasi pada 19 Juli 2022 lewat gejala demam. Pada 21 juli dibawa ke rumah sakit, 23 Juli timbul lesi (cairan di bawah kulit).
Menkes juga menjelaskan perlu metode genome sequencing untuk membedakan virus cacar Smallpox dengan Monkepox. Metode itu umumnya membutuhkan waktu sekitar tiga hingga lima hari sejak pengambilan sampel.
Penelusuran kontak erat dari pasien suspek itu juga dilakukan. "Sudah ditelusuri yang lainnya sudah kami ambil serum darahnya ya, karena ini harus dengan kontak menularnya," kata menkes.
Setidaknya 76 negara telah melaporkan kejadian cacar monyet di seluruh dunia dengan total terkonfirmasi 22.485 kasus. Di ASEAN, terdapat tiga negara melaporkan kejadian cacar monyet hingga akhir Juli 2022, yakni Singapura 11 kasus konfirmasi, Thailand (2), dan Filipina (1).
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.