Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Sinar maut bagi virus

Di as diciptakan alat sterilisasi air dengan menggunakan sinar lembayung. pencemaran air akibat pertumbuhan bakteri, dibersihkan alat tsb. masih perlu diuji secara ilmiah, bila masuk ke indonesia.

8 Oktober 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETENGAH juta rakyat Amerika terancam nyawa mereka bila terus minum air yang diseterilkan dengan kaporit. Sekarang saja, sudah 10 ribu orang di AS tewas tiap tahun karena kanker dari air tersebut. Ini pernyataan Dr John Yiamoutianis dan seorang rekannya, 21 September lalu di depan Komisi Kemanusiaan Parlemen AS. Karena itu, kedua sarjana AS tersebut menganjurkan penghentian dengan segera pengkaporitan air minum di seluruh negeri. Berita yang bersumber dari PAP itu tak menyebutkan alternatif apa yang ditawarkan kedua sarjana. Itu penting. Sebab kaporit atau kapur-chloor, justru merupakan zat kimia yang jitu untuk mematikan jasad renik penyebab penyakit yang merambat melalui air (waterborne diseases). Dengan kata lain: tanpa kaporit jumlah korban rakyat AS yang mati karena minum air yang belum bebas bakteri mungkin justru akan jauh melebihi angka « juta. Namun lepas dari kontroversi pernyataan Dr Yiamoutianis itu, penggunaan kaporit dalam sterilisasi air minum di AS akhir-akhir ini memang banyak dikritik.  chloor yang dilepaskan oleh kaporit, ternyata bereaksi dengan banyak hidrokarbon, pestisida dan senyawa kimia buangan industri lain, membentuk carcinogen (zat kimia penyebab kanker) dan racun lain.  virus patogen tertentu dalam air misalnya virus hepatitis (sakit kuning) - ternyata belum mati kena dosis kaporit yang rendah. Ternyata baru dengan dosis 40 mg/lt residu chloor, dengan waktu kontak selama 30 menit, virus polio dalam air limbah dapat dilumpuhkan (AWWA Journal, June 1977). Padahal dosis untuk membunuh bakteri cukup 1 mg/lt residu chlor bebas dalam air yang disalurkan PAM. Berbahaya Bagi Kucing Dengan pencemaran air yang semakin tinggi akibat meningkatnya jumlah penduduk, dosis kaporit yang diperlukan untuk membunuh bibit penyakit air meningkat pula. Tanpa interaksi dengan bahan pencemar industri sekalipun, dosis itu sebenarnya sudah berbahaya bagi ikan. Juga bagi kucing atau anjing yang minum dari keran. Adapun bahayanya bagi kesehatan manusia . sebelum laporan Dr John Yiamoutianis dibacakan - belum terlalu dirisaukan. Malah Institut Kanker Nasional AS sebelumnya menyatakan: belum terbukti adanya kanker akibat air kaporit. Tak mengherankan. Sebab kanker-atau sakit perut, katakanlah -- bisa ditimbulkan oleh rupa-rupa penyebab lain, bukan? Namun kalau dosis kaporit yang dipakai membunuh bakteri mau ditingkatkan 40 x lipat untuk membunuh virus juga, apakah organ dalam manusia tak terganggu? Itulah. Akibat kadar kaporit dalam air PAM yang terus meningkat pesat, sebuah pabrik sari jeruk di Philadelphia, AS, 9 tahun berselang memasang saringan arang (charcoal) di pipa air ledengnya. Celakanya, kotoran organis yang mengendap di saringan arang itu justru menjadi tanah subur bagi pertumbuhan bakteri. Untunglah saat itu industri elektronika di AS sudah siap dengan sebuah ciptaan baru: alat seterilisasi air minum yang menggunakan sinar lembayung ultra. Pimpinan pabrik segera memasang alat itu. Dengan mengontrol aliran air maksimal 50 gram/menit, lampu-lampu di alat itu menyorotkan tak kurang dari 35 ribu mikrowat-detik sinar lembayung ultra, pada tiap cmÿFD air. Dosis itu, 4 x dosis minimal untuk mematikan bakteri psychr~ophilic. Mata Bisa Terbakar Kini sterilisator air dengan sinar lembayung-ultra mulai pupuler di Amerika. Memang, bahayanya ada juga. Yakni kulit atau mata bisa terbakar kalau ada gelomhang mikro yang panjangnya hanya 1/100 juta cm -- atau 2537 Armstrong (Aø) -- bocor dari alat itu. Maklumlah, smar ultra-violet dalam dosis yang tinggi bisa menyebabkan kanker kulit. Makanya operatornya harus hati-hati. Tapi bahaya pencemaran air tak ada, sebab tak meninggalkan bahan pencemar dalam zatcairitu. Berbeda misalnya dengan filter bakteriostati yang menggunakan senyawa perak (Ag) untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang terjebak dalam saringan itu. Air yang tercemar oleh Ag bisa berbahaya bagi kulit manusia. Penghancuran mikroda air oleh sterilisator sinar lembayung-ultra, cukup dilakukan dengan mengatur kekuatan listriknya, serta deras air melewati tabung flexiglass. Bakteri tinja yang paling alot --escherichia coli -- punah dengan enerji 6.600 mikrowat-detik/CmÿFD. Dosis yang sama menghancurkan virus Flu. Sedang bakteri salmonella - yang kini disinyalir dalam susu dan daging sapi Australia --memerlukan dosis yang lebih tinggi: 10 ribu mikrowat-detik/cmÿFD. Sama dengan dosis untuk menghancurkan bakteri TB. Setelah laku di Amerika, produsen sterilisator sinar lembayung-ultra tersebut ada minat menjajakarmya ke Indonesia. Terutama setelah beberapa ledakan waterhorne diseases akhir-akhir ini. Sasarannya: hotel, restoran, dan rumh gedongan yang sudah berlangganan air PAM tapi belum puas dengan kebcrsihannya. Namun mungkin ada baiknya, sebelum dilempar ke pasaran, barangnya diuji dan diseminarkan dulu secara ilmiah. Itu supaya tak terulang lagi heboh Filopur, yang dulu diiklankan secara bombastis sekali. ("Mampu menyaring air Ciliwung hingga langsung dapat diminum, tanpa dimasak lagi," kata iklan). Setelah diprotes Lembaga Konsumen dan para ahli Teknik Penyehatan di ITB, baru diseminarkan. Lantas, diam-diam lenyap dari peredaran. Harga alat itu cukup mahal, lagi pula. Tapi mungkin ada satu calon pemakai yang juga vital artinya bagi rakyat banyak. Yakni kolam renang umunl di Jakarta, yang menurut Lembaga Konsumen merupakan bursa penyakit lantaran kotornya. Nah, kalau kolam renang mau menggunakan dosis ekstra kaporit, orang bisa ogah berenang karena baunya. Dan kalau terminum, bisa bikin sakit perut. Tetapi dengan teknologi baru model AS itu -- yang konon merupakan produk sampingan riset antariksa NASA -- risiko para pencinta olahraga renang yang sering berkubang di tengah bakteri dan virus patogen daat dikurangi. Namun kalau toh banyak orang atau instansi mampu membelinya, ada seorang dokter numpang tanya: apakah air yang boleh dikata 100% bebas bakteri dan virus patogen bukannya justru menambah korban wabah penyakit? Khususnya karena tubuh manusia tak dikebalkan lagi oleh bakteri dan virus, yang dalam jumlah tertentu (sedikit sekali dan sudah dilumpuhkan) justru diperlukan untuk merangsang terbentuknya zat anti-toxine. Makanya jangan buru-buru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus