Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ciri hewan tertentu sering digabungkan dengan spesies lainnya, seperti penamaan monyet laba-laba (Ateles fusciceps). Mengutip World Wild Life, monyet laba-laba tergolong spesies cukup besar, beratnya mencapai 10 kilogram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kombinasi warna bulu hitam yang bercampur putih, emas, cokelat, oranye, merah. Hal itu, karena monyet laba-laba memiliki subjenis tergantung habitatnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Spesies primata ini dianggap menyerupai laba-laba karena acap kali menjuntaikan tubuh dari dahan pohon sambil membelitkan ekornya. Itu sebabnya Ateles fusciceps dijuluki monyet laba-laba, karena tubuhnya tergantung di bawah saat berayun di dahan pohon.
Ekor prehensile (membelit) monyet laba-laba disebut anggota tubuh kelima, karena berfungsi menggenggam dahan pohon. Ekor itu menjaga keseimbangan saat bergerak di tajuk hutan. Monyet laba-laba hanya memiliki empat jari. Primata ini tidak punya jempol yang berlawanan arahnya.
Adapun subspesies monyet laba-laba yang diketahui berhabitat di hutan Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Monyet laba-laba sering berada di atas pohon di hutan, jarang turun ke tanah demi menghindari predator. Pemangsa monyet laba-laba, antara lain jaguar, elang, ular.
Mengutip Wildlife Waystation, monyet laba-laba adalah hewan omnivora, namun sebagian besar lebih sering memakan buah, 90 persen dari total seluruh makanannya.
Tapi, kecenderungan itu tergantung ketersediaan buah di hutan. Jika tidak ada buah, monyet laba-laba akan memakan bunga, daun, kacang-kacangan, serangga, telur burung, bahkan kulit kayu. Monyet laba-laba memainkan peran penting dalam penyebaran benih untuk tanaman, bunga, dan buah-buahan di seluruh habitatnya. Keberadaan monyet laba-laba membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman baru di hutan hujan untuk melestarikan keanekaragaman hayati.
HENDRIK KHOIRUL MUHID