Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gerak penderita skoliosis atau kelainan lengkungan tulang belakang terbatas. Beban yang boleh mereka bawa tak sebanyak orang normal. Untuk membantu mereka, tim mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung membuat Tasko, tas khusus bagi penderita skoliosis.
Tasko dirancang oleh Muhammad Dita Farel, Firdausi Zahara Gandes, dan Hana Alifiyanti dari Teknik Geodesi; serta Lalu Rahmat Faizin, mahasiswa Teknik Geologi. Tas tersebut diperkenalkan dalam acara Pekan Kreativitas Mahasiswa 2017 yang digelar Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. "Muncul idenya pada akhir 2016, mulai dibuat Maret lalu," kata Farel pekan lalu.
Ide membuat Tasko berawal saat mereka mengikuti acara kemahasiswaan. Tiga dari 100 peserta adalah penderita skoliosis. Tas ransel mereka terpaksa dibawakan peserta lain. "Di sini belum ada tas khusus penderita skoliosis," ujar Farel.
Skoliosis secara umum terbagi menjadi dua, yaitu skoliosis struktural dan fungsional. Skoliosis struktural terjadi karena perubahan anatomi tubuh dan bersifat menetap, sedangkan skoliosis fungsional terjadi akibat kebiasaan dan bisa dipulihkan. Tasko dirancang untuk pengidap skoliosis fungsional dengan pelengkungan berbentuk C dan kemiringan kurang dari 30 derajat.
Sekilas bentuknya mirip dengan ransel biasa. Berbahan cordura hitam, kapasitasnya 25 liter dan dapat membawa laptop 15 inci. Dalam kondisi kosong, bobotnya berkisar 800 gram.
Saat membuat Tasko, tim berkonsultasi serta mewawancarai spesialis ortopedi dan Direktur Utama Rumah Sakit Olahraga Nasional di Cibubur, Jakarta Timur, Basuki Supartono. Mereka juga menemui dokter rehabilitasi medis Rumah Sakit Advent Bandung, Alvin Lekonardo Rantung. Dalam mengerjakan proyek ini, mereka bekerja di bawah bimbingan dosen Desain Produk ITB, Andar Bagus Sriwarno.
Mengenai rancangan tas, tim mempelajari pendistribusian beban bersama Sandro Mihradi, dosen Teknik Mesin dan anggota tim Biomekanika ITB. Adapun tas diproduksi di Bandung.
Tasko mulai dibuat pada pertengahan Mei lalu dan siap dipakai dua bulan kemudian. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi memberikan bantuan dana hibah Rp 5,25 juta, sebagian besar digunakan untuk memproduksi tas.
Tasko terdiri atas sensor berat, kompartemen yang dapat disetel, sabuk yang bisa disesuaikan, tali tas punggung, dan bagian luar berbahan keras. Sensor berat berfungsi mengukur atau menimbang beban tas. Perangkat digital ini dipasang di bagian atas dan menginformasikan beban sebelum tas digunakan.
Komponen yang dapat bergerak bisa memposisikan beban mengarah ke salah satu sisi tas. Beban bisa condong ke kanan atau kiri, disesuaikan dengan kondisi tulang belakang pengguna. Kompartemen yang memakai tali pengikat di dalamnya itu menjaga supaya beban di dalam tas selalu melekat ke punggung.
Panjang sabuk yang bisa disesuaikan berfungsi menjaga tas selalu menempel di punggung dan mendistribusikan beban ke pinggang. Sabuk itu berada di bagian bawah kanan dan kiri. Adapun tali tunggal mengaitkan tas ke punggung pemakai. "Tali juga berguna sebagai pengingat agar pengguna selalu memposisikan tubuhnya secara benar," kata Farel.
Penderita skoliosis memiliki batas aman berbeda yang disesuaikan dengan rekomendasi spesialis tulang belakang. Sebagai perbandingan, orang normal memiliki ambang aman membawa beban 10-15 persen berat tubuhnya. Batas angkut penderita skoliosis kurang dari itu.
Tasko telah diuji penderita skoliosis. Evaluasi efektivitas tas ini dilakukan berdasarkan masukan dari mereka. Tasko juga dipromosikan lewat media sosial dan Kurva, komunitas sadar skoliosis di Jakarta.
Tim mahasiswa ini berencana melanjutkan tahapan riset dengan mengukur dampak Tasko bagi pengguna. Mereka mempertimbangkan penambahan komponen memory foam pada bagian belakang tas agar pengguna dapat melihat sendiri perubahan tulang belakangnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo