Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Teka-teki maya

Peralatan radar pioner venus orbiter menemukan pola jaringan saluran irigasi dibawah tumbuhan rimbun hutan tropis, wilayah meliputi semenanjung yuca tan, merupakan bukti peradaban bangsa maya. (ilm)

21 Juni 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERANAN iklim dan kesuburan tanahnya menyebabkan peradaban berkembang terutama di wilayah Amerika Tengah, sebelah selatan Teluk Meksiko. Peninggalannya antara lain berupa kota-kota megah yang terhampar pada dataran luas, piramida dan kuil sebagai pusat keagamaan, istana dan menara penuh ukiran, pahatan, lukisan dinding dan perkakas rumah tangga, pertanian dan perang. Semua itu membuktikan betapa tingginya sudah peradaban Indian di zaman ratusan tahun sebelum Masehi. Salah satu di antaranya yang paling tersohor adalah peradaban bangsa Maya. Wilayahnya meliputi Semenanjung Yucatan, terutama terpusat sekitar Peten di Guatemala Utara, sebagian Messiko Selatan dan Belize. Agama bangsa Maya -- seperti halnya agama semua peradaban di Benua Amerika itu -- berdasarkan pemujaan Dewa Matahari. Agama ini amat mempengaruhi dan mendorong perkembangan dalam bidang arsitektur, penanggalan, ilmu matematika, tata negara dan kehidupan sosial. Peradaban Maya ini mulai muncul sekitar 300 tahun S.M. -- membentuk berbagai kota seperti Tikal, Palenque, Uaxactun dan Copan. Terutama Tikal tumbuh menjadi pusat upacara keagamaan dengan belasan kuil dan piramida besar. Dan Tikal mencapai puncak perkembanganna sekitar tahun 700 M. Pada saat itu sudah berkembang tulisan Maya berdasarkan gambar hieroglif, mirip tulisan Mesir, penanggalan yang amat teliti dan kompleks serta seni rupa dalam bentuk pahatan, lukisan dinding serta hiasan pada perkakas rumah tangga. Tapi sekitar tahun 900 M kota-kota besar ditinggalkan, dan peradaban Maya runtuh tanpa perkembangan lagi. Belum jelas apa yang menyebabkan malapetaka ini. Banyak yang belum terungkap dari peradaban besar ini Terutama karena literatur mereka - yang diduga amat banyak -- dihancurkan oleh penakluk bangsa Spanyol dengan dalih membasmi tulisan kafir. Beberapa naskah Maya yang sempat ditemukan belum dapat diungkapkan artinya oleh para sarjana purbakala. Salah satu teka-teki peradaban ini adalah bagaimana cara mereka bercocok tanam. Tapi ketika tabun 1978 peralatan radar Pioneer Venus Orbiter dari ketinggian 8,5 km menemukan pola jaringan saluran irigasi di bawah tumbuhan rimbun hutan tropis, teka-teki ini sedikit mulai terungkap. Dr. Patrick Culhert dari Arizona University dan Prof. Richard Adams dari Cambridge University, berdasarkan penemuan radar itu, kemudian menjelajahi wilayah Guatemala. Selama satu bulan (Februari lalu) di sana kedua ahli purbakala itu menemukan bahwa radar itu betul mengungkapkan sistem irigasi yang selama ini tersemhunyi di bawah hutan tropis yang lebat. Para ahli purbakala selama ini belum memperoleh jawaban atas persoalan bagaimana kebudayaan Maya memperoleh makanan bagi penduduknya, terutama yang berdiam dalam kota-kota. Diduga persoalan itu kini terjawab. Sesudah runtuhnya kebudayaan itu di wilayah selatan, kota-kota Maya di daerah utara seperti Chichen Itza, Mayapan dan Uxmal --sekalipun sudah dikuasai bangsa Tvltec dari Meksil) I engah --masih memelihara nilai keoudayaan Maya. letiga kota itu brkembang dalam lentuk persel utuan sampai awal abad ke-16 ketika dihancurkan oleh Cortz, penakluk bangsa Spanyol.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus