Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tianjin, kota berpenduduk 15 juta jiwa di Cina sebelah utara dan juga gerbang utama ke luar-masuk Beijing, memulai uji asam nukleat secara massif pada Minggu pagi, 9 Januari 2022. Tes massal yang rencananya tuntas dalam dua hari itu menjadi respons cepat terhadap temuan 20 kasus Covid-19 dalam sehari, di mana dua di antaranya telah dipastikan terkonfirmasi kasus Omicron.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang ahli imunologi yang berbasis di Beijing mengatakan kalau dua kasus itu menandai dimulainya perang sesungguhnya Cina melawan Omicron karena keduanya diduga berasal dari penularan lokal. Kemunculan dua kasus dengan sumbernya yang masih belum jelas itu juga langsung memicu kewaspadaan tinggi di Beijing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu para epidemiolog meyakinkan bahwa sepanjang tracing dilakukan dengan cepat dan protokol kesehatan masih diterapkan dengan efektif, ledakan kasus baru bakal teredam. Seperti diketahui, Cina menerapkan zero Covid-19 sebelum hajatan besar Festival Musim Semi dan ajang Olimpiade Musim Dingin 2022 di Cina digelar beberapa minggu lagi.
Tianjin melaporkan kalau seluruh 20 kasus Covid-19 terbaru yang dideteksi berasal dari Distrik Jinnan. Sebanyak dua kasus Omicron teridentifikasi pada seorang bocah perempuan usia 10 tahun dan perempuan dewasa 29 tahun yang sukarela memeriksakan dirinya untuk dites pada Sabtu lalu.
Sedang 18 lainnya ditemukan kemudian dalam tracing kontak dekat keduanya. Belum diketahui apakah mereka juga positif terinfeksi varian Omicron.
Pemerintahan setempat mengumumkan, dua kasus Omicron berasal dari rantai penularan yang sama, tapi dipastikan bukan dari kasus impor yang pernah ditemukan di kota itu pada Desember lalu. Keduanya tak memiliki riwayat perjalanan ke luar dari Tianjin.
Tianjin pada Minggu malam telah memberlakukan larangan warganya ke luar kota. Mereka yang memiliki urusan mendesak diharuskan mengantongi hasil negatif tes asam nukleat dalam rentang 48 jam sebelum pergi. Pos-pos pemeriksaan juga didirikan di akses yang menuju Beijing.
Zhang Ying, Wakil Direktur Komisi Kesehatan Kota Tianjin, memprediksi kasus baru masih mungkin ditemukan lagi. Alasannya, kasus-kasus yang sudah ditemukan berasal dari rentang usia yang lebar, hingga tiga generasi, yang menandai virus telah menyebar dalam komunitas cukup lama.
Dampaknya, sebagian jalur subway di kota itu telah ditutup sejak Minggu. Bandara internasional di Tianjin juga membatalkan jadwal 144 penerbangan.
Masyarakat Tianjin juga sudah bersiap untuk potensi lockdown kota. Sejumlah supermarket diserbu pengunjung yang memborong bahan makanan. Antreannya bahkan ada yang mengular sampai 200 meter.
GLOBAL TIMES, ABC
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.