Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Tips Aman Vaksinasi Covid-19 untuk Anak dari Guru Besar Unpad

Syarat umum bagi anak yang ingin vaksinasi Covid-19 adalah harus berusia 12-17 tahun, kondisi sehat meski memiliki penyakit kronis atau komorbid.

20 Agustus 2021 | 19.10 WIB

Anak remaja berusia 12 tahun lebih mengikuti vaksinasi COVID-19 di pusat perbelanjaan, Banda Aceh, Aceh, Sabtu, 31 Juli 2021. Kementerian Kesehatan menargetkan sebanyak 26.705.490 anak remaja berusia 12-17 tahun akan mendapatkan vaksin COVID-19 pada Desember 2021. ANTARA / Irwansyah Putra/
Perbesar
Anak remaja berusia 12 tahun lebih mengikuti vaksinasi COVID-19 di pusat perbelanjaan, Banda Aceh, Aceh, Sabtu, 31 Juli 2021. Kementerian Kesehatan menargetkan sebanyak 26.705.490 anak remaja berusia 12-17 tahun akan mendapatkan vaksin COVID-19 pada Desember 2021. ANTARA / Irwansyah Putra/

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinasi Covid-19 untuk anak sudah mulai dilakukan seiring dikeluarkannya emergency use of authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bagi Vaksin Sinovac. Guru Besar Fakultas Kedoteran Universitas Padjajaran (Unpad), Cissy Kartasasmita, memberikan tips aman bagi anak ingin divaksinasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurutnya, syarat umum bagi anak yang ingin vaksinasi Covid-19 adalah harus berusia 12-17 tahun, kondisinya sehat meski memiliki penyakit kronis atau komorbid. “Si anak harus stabil, harus siap dan jangan stres atau takut,” ujar dia saat dihubungi Jumat, 20 Agustus 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain itu, Cissy yang juga Ketua Satgas Imunisasi di Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), membeberkan cara agar anak tidak takut saat vaksinasi. Yang terpenting, kata dia, orang tua si anak perlu mempelajari di mana tempat vaksinasi. “Anak harus tahu prosesnya, agar tidak ragu,” tutur dia.

Dia juga mengingatkan agar anak atau orang tua tetap mematuhi protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Kemudian, duduk rapi sampai dengan dipanggil namanya untuk disuntik, jika perlu bawa air mineral dari rumah. “Jangan berdesakan, jangan bercanda.”

Setelah dipanggil, Cissy menambahkan, anak akan diberikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur dan apa adanya. Cissy meminta tidak ada hal yang disembunyikan, misalnya penyakit yang diderita, obat-obatan yang diminum, dan lain-lainnya.

Ketika sudah waktunya disuntik, anak harus tenang dan menarik napas dalam-dalam. “Jangan lupa berdoa,” katanya sambil menambahkan bahwa setelah disuntik agar menunggu 30 menit untuk dilihat bagaimana efek pascavaksinasi.

Setelah itu bisa pulang dan istirahat, serta makan-minum seperti biasa. Untuk makanan dan minuman, Dokter Sepesialis Anak itu mengatakan tidak ada yang khusus. Jika biasa makan pedas tetap diperbolehkan. “Enggak ada yang khusus, yang penting makan dan minum cukup saja. Dan jika ada keluhan, segera lapor ke orang tua atau tenaga kesehatan,” ujar Cissy.

Sebagai informasi, penerbitan EUA dari BPOM itu diputuskan melalui surat bernomor RG.01.02.322.06.21.00169/T, yang terbit akhir Juni. Dalam surat itu, vaksin Sinovac direkomendasikan bisa digunakan pada anak usia 12-17 tahun dengan dosis 600 SU/0,5 mL atau dosis medium.

Baca:
BPOM Jelaskan Vaksin Pfizer: Efikasi, Interval Suntikan, Efek Samping

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus