Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Tong Sampah Cerdas

12 September 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TERDIRI atas tiga tong menurut jenis sampahnya, yakni organik, anorganik, dan besi, tempat sampah ini pandai memilah limbah. Penutup salah satu tong akan terbuka secara otomatis begitu sampah ditempelkan ke sensor di atasnya. Lalu, plung! Sampah masuk ke penampung sesuai dengan macamnya.

Siswa kelas II SMA Sampoerna Academy, Jakarta, Ryan Timothy Abisha, menamai perangkat itu Smart Trash Bin atau tempat sampah pintar. Ryan menciptakan alat ini pada Mei lalu. Dia mendapat bimbingan dari gurunya, Jefri Saputra. "Saya memulai riset sejak Maret lalu," kata Ryan pada Senin pekan lalu.

Smart Trash Bin terdiri atas beberapa komponen. Ada tong sampah, mikrokontroler jenis Arduino Uno, tiga motor servo, sensor, baterai 5 volt, dan karbon aktif. Mikrokontroler berfungsi sebagai otak alat sekaligus pengolah data, motor servo untuk membuka dan menutup tempat sampah, sensor sebagai pengindra jenis sampah, serta karbon aktif untuk menghantarkan listrik. Sedangkan baterai sebagai sumber tenaga listrik. Tapi baterai dapat diganti dengan tenaga matahari.

Menurut Ryan, proses pembuatan tong sampah ini cukup sederhana. Pertama, ia membeli tiga buah tong sampah, yang jenis dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Bak limbah itu bisa saja terbuat dari kayu, plastik, atau besi. Ketiganya dipasang berjejer.

Setelah itu dia membuat sensor dari bahan dasar karbon aktif. Ryan menggunakan karbon aktif karena zat ini dapat menghantarkan dan menerima arus listrik. Cuma ia enggan membocorkan jenis sensor yang dipakai karena berencana mematenkannya. Menurut dia, unsur inovasi dari Smart Trash Bin terletak pada sensor yang berbeda dengan pengindra lainnya. "Penemuan sebenarnya ada pada sensor dan programnya," ujarnya.

Program yang menjadi otak tong sampah pintar ini dia pasang pada sensor dan mikrokontroler. Di atas penutup tong sampah, dipasang motor servo. Alat ini dirangkai menjadi satu dengan mikrokontroler dan sensor yang dipasang pada tiang khusus sekitar 30 sentimeter di atas penutup tong sampah.

Ryan mengklaim Smart Trash Bin termasuk penemuan baru. Ia belum menemukan sensor pendeteksi sampah organik dan bukan organik dengan harga murah yang serupa dengan Smart Trash Bin. Namun Ryan mengakui alat ciptaannya masih banyak kekurangan. Saat riset, dari 20 kali percobaan menempelkan sampah ke dekat sensor, terjadi tiga kali kesalahan. Selain itu, alat ini hanya sanggup mendeteksi satu jenis sampah dalam waktu yang bersamaan. "Ini masih purwarupa," ujar Ryan.

Atas temuannya, Ryan terpilih sebagai finalis National Young Inventors Award 2016 yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Dia pun meraih gelar juara kedua dalam International for Young Inventors 2016 di Harbin, Cina, pada 16-19 Juli lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus