Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: KRI Nanggala-402, Yogya Periksa Pemudik di Rumah

Topik tentang sistem dan teknologi KRI Nanggala-402 diperbarui di Korea Selatan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

25 April 2021 | 22.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapal Selam Alugoro merupakan kapal selam ketiga dari Batch Pertama kerjasama pembangunan kapal selam antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan. Keberhasilan pembangunan Kapal Selam Alugoro menjadikan Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam. Foto : PT PAL

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Kapal Selam KRI Nanggala-402 masih sangat layak beroperasi. Keyakinan ini disampaikan Teguh Muttaqie dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Teguh adalah peneliti di Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan yang juga mengambil program doktor bidang kapal selam di Korea Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita terpopuler selanjutnya tentang Kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinyatakan tenggelam (subsunk) per Sabtu sore, 24 April 2021, atau hampir 100 jam sejak dinyatakan hilang kontak pada Rabu pagi lalu. Status ini mengingatkan kepada insiden kapal selam hilang terbaru sebelum ini, yakni ARA San Juan milik Angkatan Laut Argentina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, Pemerintah Kota Yogyakarta menegaskan tidak melakukan penyekatan untuk mengantisipasi pemudik seiring adanya larangan mudik yang ditetapkan pemerintah pada 22 April-24 Mei 2021.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:

Kapal Selam Alugoro merupakan kapal selam ketiga dari Batch Pertama kerjasama pembangunan kapal selam antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan. Keberhasilan pembangunan Kapal Selam Alugoro menjadikan Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam. Foto : PT PAL

Kapal Selam KRI Nanggala-402 masih sangat layak beroperasi. Keyakinan ini disampaikan Teguh Muttaqie dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Teguh adalah peneliti di Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan yang juga mengambil program doktor bidang kapal selam di Korea Selatan.

"Kapal itu sudah direfurbish (diperbarui) pada 2012 lalu," kata Teguh saat dihubungi, Sabtu malam, 24 April 2021.

Teguh menuturkan sistem dan teknologi di KRI Nanggala diperbarui di Korea Selatan. Prosesnya menuntut bagian lambung kapal selam yang bertekanan (pressure hull) dilepas dan kemudian dipasang kembali.

Pada proses pemasangan kembali itu mungkin tak menghasilkan kondisi yang sama seperti saat kapal selam itu baru datang dari Jerman pada 1981 lalu, tapi Teguh meyakini kondisi KRI Nanggala tetap layak. Alasannya, semua sistem telah diperbarui.

Kapal selam militer Argentina ARA San Juan. REUTERS

Kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinyatakan tenggelam (subsunk) per Sabtu sore, 24 April 2021, atau hampir 100 jam sejak dinyatakan hilang kontak pada Rabu pagi lalu. Status ini mengingatkan kepada insiden kapal selam hilang terbaru sebelum ini, yakni ARA San Juan milik Angkatan Laut Argentina.

ARA San Juan hilang di Samudera Atlantik sebelah selatan bersama 44 kru di dalamnya. Bangkai kapal selam bermesin diesel itu baru ditemukan setelah satu tahun lebih satu hari dengan jejak ledakan padanya. Kapal selam itu tergolek di lantai laut, di kedalaman sekitar 870 meter--kisaran kedalaman yang sama dengan laut lokasi temuan awal sejumlah benda yang diyakini dari KRI Nanggala-402 di perairan Bali.

Beberapa jam sebelum teridentifikasi positif sebagai ARA San Juan, Angkatan Laut Argentina mengunggah sebuah gambar benda sepanjang 60 meter di dasar laut yang diduga kapal selam yang hilang. Adalah perusahaan spesialisasi pencarian dan penyelamatan laut dalam asal Amerika, Ocean Infinity, yang menemukannya.

Petugas Pengamanan dan Penegakan Hukum Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DI Yogyakarta berpatroli di hari pertama Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan masyarakat atau PPKM pada Senin, 11 Januari 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Pemerintah Kota Yogyakarta menegaskan tidak melakukan penyekatan untuk mengantisipasi pemudik seiring adanya larangan mudik yang ditetapkan pemerintah pada 22 April-24 Mei 2021.

Alasannya, posisi Kota Yogyakarta berada di tengah-tengah kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Namun pemudik yang berhasil lolos masuk Kota Yogya, dipastikan bakal berhadapan dengan petugas Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) langsung di rumahnya.

"Jika pemudik itu sampai rumah di Kota Yogyakarta, pasti akan diperiksa petugas posko PPKM wilayahnya," kata Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Sabtu, 24 April 2021. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus