Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) membuka Program Studi Spesialis Emergency Medicine (PSEM). Program studi tersebut merupakan satu-satunya di Indonesia. Peresmian prodi tersebut dilakukan pada Rabu, 8 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sambutannya, Dekan FK UB Wisnu Barlianto mengatakan PSEM sangat diperlukan utamanya pada negara-negara yang termasuk dalam wilayah rawan bencana, seperti Indonesia. “Indonesia negara kepulauaan yang sering terjadi bencana sehingga memerlukan peran dokter spesialis yang mengkhususkan pada perawatan pasien gawat darurat,” katanya seperti dikutip di laman resmi UB pada Senin, 13 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wisnu mengatakan bahwa sebenarnya PSEM sudah dibuka sejak 2003 melalui SK Rektor UB, namun karena adanya sejumlah hambatan, program studi tersebut belum bisa berjalan. Pada 2021, setelah adanya rekomendasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia, program studi Spesialis Emergency Medicine baru bisa diluncurkan.
Sementara itu, Rektor UB Nuhfil Hanani berharap ke depan Fakultas Kedokteran bisa menjadi besar sehingga bisa menjadi perguruan tinggi kelas dunia. “Mimpi saya suatu saat nanti FK bisa menjadi perguruan tinggi kelas dunia," katanya.
Nuhfil mengatakan program studi tersebut dapat dikembangkan dengan standar internasional. Dia pun berharap agar PSEM dapat berkembang tidak hanya di Indonesia melainkan juga di dunia.
Acara serah terima SK Rektor tentang izin Pendirian program studi Spesialis Kedokteran Emergensi juga dihadiri oleh Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi RSUD Saiful Anwar Mochamad Bachtiar Budianto, Direktur RS UB Sri Andarini, dan sejumlah kolegium FK UB.