Wisata Luar Angkasa

STASIUN luar angkasa bisa jadi tempat tamasya yang asyik. Inilah laboratorium antariksa ”plus” yang sedang dikembangkan dua perusahaan Rusia—Orbital Technologies dan Rocket and Space Corporation Energia.

Sebagai stasiun antariksa, tersedia laboratorium standar untuk kerja ilmiah dan penelitian ruang angkasa berbasis mikro bagi para astronot atau ilmuwan. Selebihnya merupakan fasilitas kenyamanan bagi wisatawan, seperti kamar, kabin, dan teleskop besar untuk melihat bumi. ”Stasiun itu menyediakan tujuan wisata yang unik,” kata CEO Orbital Technologies Sergey Kostenko, akhir bulan lalu.

Orbital menyediakan tiga paket liburan: paket pendek dua hingga tiga pekan, paket menengah selama satu sampai dua bulan, dan terakhir hingga setengah tahun. Pada tahap awal, hanya tujuh orang yang dapat menikmati hotel melayang itu. Sebab, modul pertama yang dikirim baru memiliki empat kabin berukuran 20 meter kubik.

Untuk memberangkatkan para pelancong, perusahaan yang berbasis di Moskow itu menggunakan Soyuz, pesawat ulang-alik yang juga mengangkut kosmonot ke stasiun antariksa. Jalur edar hotel ini segaris dengan stasiun internasional, dengan jarak 100 kilometer pada orbital kemiringan 51,6 derajat. Alhasil, mereka dapat melihat matahari terbit belasan kali dalam sehari.

Menurut Kostenko, stasiun ”plus” yang ditargetkan beroperasi pada 2015 ini juga berfungsi sebagai fasilitas pemeliharaan satelit atau merupakan tempat transit perjalanan luar angkasa. Dengan sistem docking universal, hotel ini bisa menampung pesawat ruang angkasa dari Rusia, Amerika Serikat, dan Eropa.

Wakil Kepala Badan Angkasa Luar Rusia Vitaly Davydov mengatakan tamasya luar angkasa akan jadi tren di masa mendatang. ”Ini menarik investasi swasta untuk masuk industri angkasa Rusia,” kata Davydov.