Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bayer Leverkusen berhasil menjadi juara Liga Jerman (Bundesliga) musim 2023-2024. Mereka merebut gelar pertamanya setelah mengalahkan Werder Bremen 5-0 pada di Stadion BayArena, Leverkusen, Senin dinihari WIB, 15 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga gol Bayer Leverkusen dalam pertandingan itu diborong Florian Wirtz. Sedangkan gol lainnya diceploskan Victor Boniface (penalti) dan Granit Xhaka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasukan Xabi Alonso kini mengoleksi 79 poin. Dengan lima laga tersisa, angka mereka mustahil dikejar oleh dua pesaing terdekatnya, Bayern Munchen dan VfB Stuttgart, yang baru mengumpulkan 63 poin dari 29 pertandingan.
Riwayat Bayer Leverkusen
Bayer Leverkusen didirikan pada tahun 1904 oleh karyawan perusahaan farmasi Jerman Bayer AG, yang berkantor pusat di Leverkusen. Nama klub diambil dari gabungan nama perusahan dan nama kota.
Dulunya klub bernama lengkap TSV Bayer 04 Leverkusen. Selain menekuni sepak bola, klub ini juga berpartisipasi dalam atletik, senam, bola basket, bola tangan, dayung, tenis, dan hoki.
Pada 1999, departemen sepak bola dipisahkan dari klub olahraga dan sekarang menjadi entitas terpisah yang secara resmi disebut Bayer 04 Leverkusen Fußball GmbH. Bayer pertama kali dipromosikan ke Bundesliga pada tahun 1979, dan tetap berada di divisi teratas sejak saat itu.
Warna utama klub adalah merah dan hitam, keduanya digunakan sebagai warna kaos utama dan dengan garis-garis merah dan hitam juga digunakan sebagai warna kandang.
Awal Julukan Neverkusen
Beragam julukan negatif dilekatkan pada klub ini, karena tak pernah juara. Ada Neverkusen, Vizekusen, The Eternal Bridesmaids, dan The Nearly Men. Vizekusen alias Neverkusen paling sering digunakan.
Setelah reunifikasi Jerman, pencetak gol Jerman Timur Ulf Kirsten bergabung dan diikuti oleh gelombang pertama pemain Brasil bersama Jorginho dan Paulo Sérgio. Pada 1993, mereka berhasil menjuarai Piala DFB.
Klub kemudian menikmati hasil terbaik mereka di musim domestik dengan menempati posisi kedua di belakang Bayern Munchen pada tahun 1996/97. Perbedaan dalam klasemen akhir adalah dua poin, tetapi secara umum merupakan hasil yang tidak terduga.
Itu juga membawa mereka ke Liga Champions UEFA untuk pertama kalinya, mencapai perempat final melawan Real Madrid. Itu merupakan hari-hari bahagia di Leverkusen.
Mereka kembali finis sebagai runner-up di belakang Bayern pada 1998/99. Kali ini selisih mereka 15.
Pada tahun berikutnya (1999/2000), untuk ketiga kalinya dalam tiga musim, mereka finis kedua, tapi kali ini dengan cara yang paling menyayat hati. Mereka unggul atas Bayern dengan lima pertandingan tersisa dan memegang posisi pertama menjelang akhir pekan terakhir.
Keunggulan mereka adalah tiga poin saat mengunjungi Unterhaching. Bayern membanggakan selisih gol yang lebih baik sebelum menjamu Werder Bremen. Itu berarti satu poin sudah cukup membawa Leverkusen juara.
Kemudian bencana terjadi dalam laga itu. Gol bunuh diri Michael Ballack membuat Leverkusen kalah 0-2. Sedangkan Bayern menang 3-1. Gelar pun melayang karena perbedaan selisih gol.
Saat itulah orang-orang mulai menggunakan istilah mengejek Vizekusen – yang secara harfiah berarti Runner-up-kusen – yang kemudian menjadi Neverkusen dalam bahasa Inggris. Gelar ejekan itu kian melekat ketika mereka kembali gagal juara, meski unggul lima poin menjelang tiga laga terakhir.
Kegagalan keempat kalinya dalam enam tahun itu membuat penggemar lawan dengan senang hati menyanyikan “Anda tidak akan pernah menjadi juara”. Pendukung Leverkusen akhirnya mulai menertawakan diri mereka sendiri dan terkadang meneriakkan “Kami tidak akan pernah menjadi juara”.
Perusahaan induk Bayer AG bahkan mematenkan merek dagang istilah Vizekusen pada tahun 2010 – tahun dimana tim mencatatkan 24 pertandingan tak terkalahkan di awal musim ini di bawah asuhan Jupp Heynckes namun tetap finis di posisi keempat.
Kini, bersama Xabi Alonso mereka membuktikan bahwa julukan Neverkusen tak lagi punya relevansi. Bayer Leverkusen meraih gelar juara Bundesliga untuk pertama kalinya, dengan keunggulan jauh dari Bayern Munchen.
BUNDESLIGA