Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perjudian Jurgen Klopp berbuah manis. Pelatih Liverpool berusia 52 tahun itu memasang delapan pemain lapis kedua untuk tampil dalam laga putaran ketiga Piala Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) di Anfield, Ahad lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebenarnya wajar jika tim papan atas Liga Primer memainkan pemain cadangan di Piala FA. Namun kasus Liverpool kali ini berbeda. Sebab, lawan mereka adalah Everton, rival satu kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Istimewanya, The Toffees membawa tim terkuatnya saat bertamu ke kandang The Reds. Tim asuhan Carlo Ancelotti itu menurunkan 11 pemain yang biasa tampil dalam partai Liga Primer, macam kiper Jordan Pickford hingga penyerang Richarlison dan Dominic Calvert-Lewin.
Namun faktanya tim lapis kedua Liverpool jauh dari kata loyo. Menurut statistik, Takumi Minamino cs sanggup unggul di semua aspek, dari penguasaan bola (58 persen : 42 persen), jumlah serangan (12 : 11), hingga peluang gol (5 : 3).
Tercatat tujuh pemain junior Liverpool tampil dalam laga penting tersebut, seperti penyerang Harvey Elliott, bek kanan Neco Williams, dan gelandang Pedro Chirivella. Tentu sebuah keberuntungan bagi mereka tampil dalam derbi Merseyside, melawan tim utama pula.
Namun duel tersebut sejatinya menjadi milik gelandang muda serba bisa Liverpool, Curtis Jones. Pemain jebolan akademi The Reds itu menjadi penentu kemenangan. Tak asal mencetak angka, Jones bikin gol indah lewat sepakan melengkung dari luar kotak penalti yang menerobos gawang Pickford.
Gol pada menit ke-71 itu berbuah rekor. Jones masuk daftar pemain Liverpool termuda yang mencetak gol dalam derbi Merseyside. Usia Jones tercatat 18 tahun 340 hari.
Walhasil, Jones banjir pujian, termasuk dari Manajer Klopp. Mantan pelatih Borussia Dortmund itu menyebut Jones sebagai pemain yang sangat percaya diri. Bukan perkara mudah mencoba tembakan di situasi sulit.
"Saya sudah melihat perkembangannya selama tiga setengah tahun. Dan menurut saya, itu luar biasa. Saya yakin dia bisa jadi pemain bintang di sini," kata dia.
Klopp menambahkan, bintang dalam laga melawan Everton bukan Jones seorang. Menurut dia, semua pemain junior Liverpool sanggup tampil apik dan tak kalah dari para pemain di tim utama.
"Saya tak mengerti mengapa tak ada yang memberikan pujian untuk pemain lain, seperti Neco Williams, Chirivella, dan Yasse Larouci. Apa karena mereka tak mencetak gol? Mereka semua bermain bagus," kata pelatih berkebangsaan Jerman itu.
Sepertinya Klopp masih ingat ketika skuad muda Liverpool menuai cibiran ketika mereka digilas Aston Villa lima gol tanpa balas dalam laga perempat final Piala Liga Inggris, 18 Desember lalu. Ketika itu, Liverpool mengirim skuad U-23 untuk menantang Villa. Sebab, dalam waktu kurang dari 24 jam, Liverpool punya jadwal semifinal Piala Dunia Antarklub di Uni Emirat Arab.
Saat itu, Klopp juga dikritik terlalu kejam menyuruh skuad muda dihajar oleh Villa. Meski setelah itu ada juga pujian untuk Klopp lantaran sukses memenangi trofi Piala Dunia Antarklub.
MIRROR | GOAL | INDRA WIJAYA