Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Inggris

Ruben Amorim Alami 2 Kekalahan Beruntun di Manchester United, Skema Serangan Bola Mati Lawan Kembali Jadi Sumber Petaka

Manchester United mengalami dua kekalahan beruntun, dua-duanya banyak ditentukan oleh kegagalan mengantisipasi serangan bola mati lawan.

8 Desember 2024 | 05.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pelatih Manchester United Ruben Amorim. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Manchester United mengalami dua kekalahan beruntun, dua-duanya banyak ditentukan oleh kegagalan mengantisipasi serangan bola mati lawan, terutama dari sepak pojok. Pelatih Ruben Amorim mengakui masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengatasi kelemahan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Manchester United takluk 2-3 saat menjamu Nottingham Forest di Old Trafford, Minggu dinihari WIB, 8 Desember 2024. Itu menjadi dua kekalahan beruntun bagi Amorim, setelah pekan sebelumnya takluk 0-2 dari Arsenal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nottingham Forest hanya membutuhkan 90 detik untuk mencetak gol dari sepak pojok dalam laga tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa tim asuhan Amorim tidak banyak belajar dari kekalahan di kandang Arsenal, ketika kedua gol lawan tercipta dari situasi sepak pojok.

“Ketika hal ini terjadi, itu adalah kesalahan saya, karena saya yang bertanggung jawab,” kata Amorim setelah pertandingan.

“Kami mencoba melakukannya dengan cara terbaik, kami melakukan banyak pekerjaan di area ini karena kami melihatnya di (pertandingan) Arsenal, dan itu sangat sulit.” 

“Di awal pertandingan (melawan Forest), Anda menderita pada permainan pertama, sangat sulit untuk memberikan energi kepada tim, tetapi kami berhasil menahan imbang, dan kemudian di babak kedua hal yang sama terjadi.”

Kurangnya tinggi badan dan kekuatan di lini belakang Man United terlihat saat tendangan bebas dan tendangan sudut. Amorim merombak timnya di babak kedua, memasukkan bek tengah Harry Maguire saat kedudukan 3-2, sebagai tanda bahwa ia khawatir akan kebobolan lagi.

“Kami memasukkan Harry Maguire karena situasi bola mati, untuk lebih mengontrol siapa yang memenangkan semua bola-bola pertama,” kata pelatih asal Portugal ini. 

“Satu-satunya cara untuk menyerang Nottingham adalah transisi, untuk mencoba memenangkan bola pertama dan kedua. Ketika Harry berada di lapangan, ia memenangkan semua bola pertama.” 

Namun, pada saat itu kerusakan telah terjadi. Mereka sudah terlanjur tertinggal 2-3.

Amorim menegaskan bahwa ia akan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsipnya, meskipun ia mengalami awal yang goyah di Old Trafford. “Hal ini terjadi pada banyak klub dan kami harus bisa terus melakukan hal yang sama dalam memperbaiki tim, karena ini akan berbalik,” katanya.

Manchester United kini menempati posisi ke-13 klasemen Liga Inggris. Mereka mengemas nilai 19 dari 15 laga.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus