Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konser Jamie Cullum di Klub Aquadisiac, Singapura, konser yang heboh. Di atas panggung, ia menendang piano, melompat tinggi dari grand piano lalu mendarat dengan menimbulkan suara keras, dan menabuh boks piano layaknya seorang drummer. Ratusan penggemarnya berteriak, menyambut setiap atraksi dari sosok yang digelari pers Inggris "Sinatra bersepatu kets" ini.
Esok paginya, Sabtu, 17 Juli, pemuda kelahiran Wiltshire, Inggris, ini menerima wartawan TEMPO Idrus F. Shahab di suite 7 Hotel Goodwood, Singapura. Jamie Cullum mencoba ramah kepada setiap orang meski jadwalnya begitu ketat. Dalam wawancara, tampaklah ia tak mau kehilangan jazzmeski ia juga tak berpretensi mewakili jenis musik yang dibangun kulit hitam Amerika itu. "Saya hanya memberikan perspektif jazz ke dalam musik pop," katanya pendek.
Di hadapan para penggemar pop, Cullum memang istimewa. Ia memperkenalkan warna jazz kepada audiens pop. Dan ia memiliki elemen-elemen nonmusik yang biasanya menentukan berhasil-tidaknya seorang calon bintang. Ia tampan dan disukai para gadis. Berikut ini petikan wawancara majalah ini dengan Cullum.
Bagaimana perasaan Anda ketika di atas panggung?
Saya sangat bergairah. Saya merasa tak terikat oleh apa pun. Tak ada yang menahan-nahan saya. Saya bisa melakukan apa saja yang saya sukai. Ini berbeda dari saat rekaman. Apa saja yang kita rekam akan bertahan sampai kapan pun. Dan sekarang saya bisa merasakan pentingnya kebebasan di atas panggung itu. Dan kita selalu berusaha menghadirkannya, menghadirkan suasana live music dalam rekaman.
Aksi panggung Anda semalam luar biasa. Apakah Anda merasa sedang menjalankan misi penting dalam jazz?
Anda tahu, jazz tak mencari popularitas. Dan yang saya lakukan adalah membuat jazz lebih menghibur dan itu bukan berarti kita menyelamatkan jazz. Dan ini hanya berlangsung dalam dunia komersial. Banyak perbedaan pendapat tentang ini dan saya tak cukup tahu untuk memutuskan mana yang benar. Saya sekadar membubuhkan improvisasi jazz dalam musik pop. Apa yang saya lakukan sekarang adalah sesuatu yang membuat saya bahagia. Saya merasa lebih "revolusioner" berada dalam musik pop.
Tapi Anda tampaknya sangat terobsesi dengan era pra-bebop?
Saya sebetulnya terpesona dengan 100 tahun sejarah jazz. Saya terutama tertarik dengan periode Miles, bagaimana ia bermusik bersama Coltrane dan seterusnya. Saya senang Keith Jarrett, Charlie Parker, Lester Young.
Anda termasuk di antara segelintir orang yang berani menyentuh musik Jimi Hendrix. Tapi mengapa tak membubuhkan sedikit personalitas Anda di dalamnya?
Maksudnya Wind Cries Mary? Ketika memainkan lagu Hendrix itu, saya ingin memperlihatkan rasa sayang saya kepada Hendrix. Lagu itu penghormatan saya terhadap orang yang saya kagumi. Tapi itu bukan berarti saya kehilangan personalitas musik. Saya justru merasa di dalamnya.
Ada lagu Hendrix lain yang akan Anda aransemen ulang?
Untuk sementara, satu ini saja. Tapi saya, juga beberapa orang, sangat ingin melakukannya pada All Along with Watchtower.
Apa sebenarnya obsesi musik Anda yang belum kesampaian hingga sekarang?
Menyelaraskan beberapa style, menyatukannya. Yang utama, rock dengan warnanya yang keras, juga tabiat musiknya. Pop dengan sifatnya yang serba instan. Hip-hop dengan pukulan drumnya yang khusus. Maksudnya, suasana lingkungan yang ditimbulkan oleh hip-hop. Saya suka semua itu. Juga improvisasi jazz.
Tapi bukankah improvisasi luar biasa seperti dalam jazz tidak bisa dilakukan dalam pop?
Ya, karena itu, kita harus mendapatkan cara menyelaraskannya. Membuat musik pop yang baik itu susah. Ada beberapa tokoh pop seperti David Bowie yang terus berkarya dari 1960-an hingga sekarang. Juga Michael Jackson. Tapi saya senang terlibat dalam jazz dan itu mungkin memberi saya kesempatan berkarier lebih lama lagi.
Apakah dengan cara ini Anda masih eksis dalam dunia musik tujuh tahun mendatang?
Saya harap begitu. Saya akan mengorbankan ketenaran dan keberuntungan untuk sesuatu yang lebih tahan lama.
Apa arti ketenaran bagi Anda?
Tak ada artinya. Ketenaran adalah kemampuan bermain di hadapan orang banyak, kemampuan untuk menyenangkan mereka, dan menjual rekaman banyak-banyak. Macam-macam pengakuan dari orang lain, melalui macam-macam publikasi. Tiada satu pun dari semua itu yang menarik bagi saya.
Apa sih yang menarik bagi Anda?
Main musik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo