Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

15 Contoh Puisi tentang Keluarga dan Kehidupan yang Menyentuh Hati

Contoh puisi tentang keluarga dan kehidupan, puisi untuk ibu, puisi untuk ayah dan orang-orang tercinta

30 Agustus 2022 | 22.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Membuat puisi adalah salah satu cara seseorang mengungkapkan isi hati. Puisi juga menjadi media untuk mengungkap perasaan kepada orang tua dan kegelisahan hidup lainnya. Namun tidak banyak orang mengetahui cara membuat puisi yang baik atau sesuai dengan keingginan. Sehingga tidak sedikit yang mencari contoh puisi tentang keluarga dan kehidupan.

Apa itu Puisi

Puisi adalah sebuah karya sastra yang menekankan kepada sisi imajinatif penyairnya. Puisi bukan hanya kumpulan kata-kata yang saling terhubung tanpa adanya makna mendalam. Pemilihan kata (diksi) sering dianggap bagian tersulit bagi sebagian orang. Menentukan susunan aksara dalam puisi memerlukan proses berpikir yang panjang. Sehingga puisi disebut-sebut sebagai sebuah tulisan singkat tetapi mampu menarik hikmah.

Puisi tentang Keluarga dan Kehidupan

Puisi tentang kehidupan dan keluarga merupakan tema puisi yang sering kali dibuat. Baik untuk tugas di sekolah maupun sebagai caption di media sosial. Terutama ketika peringatan Hari Keluarga Internasional atau moment berbahagia lainnya. Nah, bagaimana contoh puisi keluarga yang menarik? Berikut kumpulan puisi-puisi tentang ibu, ayah, keluarga, dan kehidupan keluarga.

1. Puisi tentang Ibu

Saat ayam berkokok, engkau beranjak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat semua terbungkus selimut, engkau menanak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat tiada yang tersadar, engkau terhentak

Meramu bumbu dan tak henti bergerak

Ibu

Meski senyummu tak pernah luruh

Ku tahu, tak pernah surut, itu peluhmu

Hadirmu membuat rumah teduh

 

Tak mampu ku hadirkan untaian kata

‘tuk membalas semua jasa

Hanya doa yang bisa kupanjatkan pada-Nya

Agar engkau selalu bahagia

 

2. Puisi tentang Ayah

Goresan raut di wajahmu semakin meninggi

Seiring bertambah usia para buah hati

Walau begitu, engkau tak kenal merintih

Hanya demi sesuap nasi

 

Terima kasih ayah

Engkau memang tak pandai mengucap cinta

Tak ahli pula perihal romansa

Namun perjuanganmu tak pernah sirna

 

3. Puisi tentang Kakak

Kita memang jarang seia sekata

Layaknya kucing dan tikus yang bersengketa

Tak hendak menerima

Atau mengampuni segala salah

 

Kakak

Aku terlalu ragu menyampaikan

Meski begitu aku tak akan melupakan

Indahnya sebuah persaudaraan

 

4. Puisi tentang Adik

Adikku mungil, adikku sayang

Mengapa engkau bersedih hati

Kan ku hapus air matamu

Kan ku rengkuh engkau di bahuku

 

Adikku yang lucu

Janganlah engkau menggerutu

Mari bergembira bersamaku

Habiskan hari tanpa terburu-buru

 

5. Puisi tentang Keluarga Kecilku

Di saat dunia mengucilkanku

Di saat tiada lagi yang mempercayaiku

Di saat ku mulai menjadi rapuh

Hanya mereka yang hadir selalu

 

Keluarga kecilku

Ada harapan di dalam impianku

Ada tawa di balik sedihku

Semua berkat kehadiranmu

 

Tak mampu ku rangkai aksara

‘tuk tunjukkan betapa lega rasanya

Berdiri menatap dunia dengan cinta

Dari keluarga yang selalu ada

 

6. Puisi tentang Keluarga Tercinta

Tak ada yang mampu menggantikan

Suasana berjumpa keluarga tercinta

Melampiaskan segala gundah gulana

Hiruk pikuk persoalan kehidupan di luar sana

 

Kala datang masa melepas rindu

Tak terbendung rasa haru

Senda gurau menjadi sendu

Tak sanggup untuk berlalu

 

7. Puisi Keluarga 3 Bait

Kala ku tak sanggup melangkah

Tiada lagi daya untuk berupaya

Perjuangan telah berubah

Menjadi tak berguna dan sia-sia

 

Keluargaku

Selalu berada di sisiku

Memantik api yang padam waktu itu

Dengan doa dan dukungan tanpa ragu

Demi kebahagiaan dan semangatku

 

Bagaimana aku membalasnya

Segala jerih payah dan kehadirannya

Ku hanya meminta kepada-Nya

Untuk selalu menjaga dan merawatnya

 

8. Puisi Keluargaku Surgaku

Walau beratap kayu dan beralas tanah

Tak ada yang menggantikan dirinya

Rumah sederhana nan bermakna

Penuh kenangan membekas dan selalu indah

 

Keluargaku surgaku

Bagaimana kabarmu?

Semoga mereka bahagia selalu

Walau tanpa kehadiran diriku

 

9. Puisi Keluarga Islami

Dulu aku selalu membantah

Begitu segan mendengar ceramah

Tak mau belajar kepada ustadzah

Untuk sekadar belajar fathah

 

Semakin bertambah usiaku

Ku sadari belas kasih bapak ibu

Sujud syukur atas kesabaran yang berpadu

Miliki keluarga Islamiku

 

10. Puisi Keluarga Bahagia

Bapak, ibu

Aku sangat merindukanmu

Walaupun kita terpisah jarak dan waktu

Ku berjanji untuk selalu mencintaimu

 

Bapak, ibu

Tidak henti doa ku sampaikan

Agar kita bisa kembali bersama

Menjalin kisah keluarga bahagia

 

11. Puisi tentang Kasih Sayang Keluarga

Tak mampu kulukiskan

Indah dan manisnya kenangan

Membangun keluarga dengan pengorbanan

Namun tergantikan dengan kebahagiaan

 

Kasih sayang keluarga

Ibarat istana yang megah

Dibangun oleh cinta

Dan dikuatkan oleh suka cita

 

Walau ada duka lara

Semua sirna berkat perjuangan bersama

Menepis ego demi senyum merekah

Tak ragu mengucap kata salah

 

12. Puisi tentang Keluarga yang Terpisah

Siapa yang ingin hidup sebatang kara

Terpisah jauh dari keluarga

Ayah berkalang tanah, ibu pun telah tiada

Tak ada lagi harapan untuk hidup bahagia

 

Alangkah indahnya jika mereka masih di sini

Bercengkerama menghabiskan sore hari

Menyaksikanku tumbuh dan berdiri

Menjulang tinggi meraih mimpi

 

13. Puisi Hidup Rukun di Keluarga

Hanya satu pintaku

Untuk mereka yang kutinggalkan

Suatu hari nanti dapat bersatu

Saling mencinta dan tak ragu membantu

 

Hidup rukun di keluarga

Hanya jadi angan-angan yang tak mampu ku wujudkan

Karena besarnya dosa yang kulakukan

Semoga ayah ibu dapat memaafkan

 

14. Puisi tentang Kebersamaan Keluarga

Keluargaku

Kasihmu layaknya embun di pagi hari

Cintamu seperti bunga berwarna-warni

Hadirmu tak dapat tergantikan oleh pelangi

 

Kebersamaan keluarga

Adalah impian yang akan selalu ada

Peluk hangat di saat susah

Selalu datang menjaga dan merawat kisah

 

15. Puisi Sedih tentang Kehidupan

Semua sama

Semua punya 24 jam yang sama

Dulu ku berdiri tegap dan gagah

Kini ku meringkuk dalam ruang pengap dan gelap

 

Ke mana mereka yang katanya cinta

Ke mana mereka yang katanya peduli

Kini ku sendiri berkaos lusuh di atas kasur putih

Selang tipis menjuntai tak mau jauh dari diri

 

Mana janji Tuhan

Sekarang ku hanya mampu meratapi nasib

Tak lagi mampu bangkit mengais cita-cita dan harapan

Yang ada hanyalah kisah sedih kehidupan

Itulah kumpulan contoh puisi tentang keluarga dan contoh puisi tentang kehidupan. Anda bisa jadikan sebagai referensi untuk tugas sekolah atau ungkapan pesan kepada orang tercinta.

 

MELYNDA DWI PUSPITA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus