Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rabindranath Tagore, sastrawan Asia pertama yang berhasil mendapatkan anugerah Nobel sastra. Tokoh yang dikenal dengan nama Gurudev ini lahir di Kolkata India pada 7 Mei 1861. Bukan hanya seorang sastrawan, ia juga merupakan seorang penyair, dramawan, filsuf, seniman, dan musikus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Matchlessly, Tagore lahir dari keluarga Brahmana Bengali, yaitu kaum brahmana yang tinggal di wilayah Bengali. Wilayah ini terletak di daerah anak Benua India, yaitu di antara India dan Bangladesh. Ia merupakan anak terakhir dari sebanyak 13 bersaudara dari pasangan Debendranath Tagore dan Sarada Devi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tokoh bernama kecil Rabi ini meninggalkan Kolkata pada 1873, kemudian ia dan ayahnya melakukan perjalanan ke India selama beberapa bulan. Beberapa tempat yang dikunjunginya antara lain Shantiniketan dan Amritsar yang terletak di kaki Gunung Himalaya. Kedua tempat peristirahatan tersebut dikunjungi sebelum mereka sampai di tujuan utama, yaitu Dalhousie.
Saat melintasi berbagai tempat yang berbeda, Tagore memanfaatkannya untuk belajar. Ia mempelajari sejarah, ilmu perbintangan (astronomi), ilmu pengetahuan modern dan bahasa sansekerta serta berbagai karya sastra klasik dari Kalidasa.
Karya-karya Rabindranath Tagore
Melansir kanal nobelprize.org, tidak lama dari perjalanannya, Tagore melahirkan banyak karya dan semakin mahsyur. Karya-karyanya terbit sejak 1877 berupa puisi-puisi panjang bergaya Maithili yang kemudian dirintis oleh Vidyapati. Ia juga menulis banyak cerita pendek berbahasa Bengali, salah satunya adalah Bhikarani atau Wanita Pengemis.
Karyanya yang lain berjudul Sandya Sangit terbit pada 1882. Sementara salah satu karya puisinya yang terkenal hingga sekarang yaitu Nirjharer Swapnabhanga yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dengan judul The Rousing of the Waterfall.
Jejak kegemarannya menulis dimulai sejak masih belia, yaitu ketika Tagore berusia delapan tahun. Karya pertama yang diterbitkan adalah puisi yang terbit pada 1877. Sementara karya berupa cerita pendek pertamanya terbit saat ia berusia 16 tahun.
Pada perjalanan karirnya sebagai seorang penulis dan sastrawan kondang, Rabindranath Tagore memberikan banyak kontribusi di bidang sastra khususnya India dan Bangladesh. Dari karya-karya dan dedikasinya, ia mendapatkan berbagai penghargaan, salah satunya Nobel sastra.
RISMA DAMAYANTI
https://seleb.tempo.co/read/1460482/mengenang-rabindranath-tagore-peraih-nobel-sastra-melalui-gitanjali-dan-lainnya