Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

5 Alasan Film Perfect Strangers Menarik untuk Ditonton, Bertabur Bintang Ternama

Dibuat ulang oleh 23 negara, Perfect Strangers Indonesia mengulik hubungan suami-istri yang lebih khas Indonesia.

20 Oktober 2022 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perfect Strangers merupakan Amazon Original Movie dari Indonesia yang mulai tayang hari ini, Kamis, 20 Oktober 2022 di Prime Video. FIlm ini menampilkan sederet bintang ternama Indonesia, termasuk Vino G. Bastian, Adipati Dolken, Darius Sinathrya, Denny Sumargo, Jessica Mila, Clara Bernadeth, dan Nadine Alexandra.

Perfect Strangers mengikuti tujuh teman yang menghadiri acara makan malam dan memutuskan untuk bermain sebuah permainan dengan telepon seluler mereka - yang berujung pada malapetaka ketika rahasia kelam mereka terungkap.

Berikut adalah lima alasan untuk menyaksikan Perfect Strangers.

1. Remake dari film Italia yang populer

Perfect Strangers adalah sebuah remake dari film populer asal Italia yang berjudul sama. Produser Frederica bahkan menjelaskan bahwa film Perfect Strangers berhasil masuk dalam Guinness World Records sebagai film yang paling banyak dibuat ulang dan kini telah diadaptasi oleh 23 negara. Hal ini pun yang memicu alasan dibuatnya sebuah remake dari Indonesia. “Ceritanya luar biasa dari segi naskah,” ujar Erica dalam acara Perfect Strangers Meet & Greet yang digelar 17 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Vino G. Bastian dalam film Perfect Strangers. Dok. Prime Video

2. Perfect Strangers versi Indonesia yang relatable

Sutradara Rako Prijanto menjelaskan perbedaan Perfect Strangers versi Indonesia dengan yang lain. Dibuat ulang oleh 23 negara, Sutradara Rako merasa bahwa setiap negara memiliki tradisi yang berbeda-beda. “Saya merasa film ini lebih dekat dengan kita, yaitu masalah telepon seluler yang tidak ingin dibuka. Menurut saya itu menjadi konflik yang luar biasa: tujuh orang duduk di meja makan dan mereka harus membuka telepon seluler mereka. Sangat relatable dan bikin deg-degan,” ujarnya.

3. Berfokus pada permasalahan suami-istri yang relatable

Penulis Alim Sudio ikut menambahkan bahwa Perfect Strangers Indonesia mengulik hubungan suami-istri yang lebih khas Indonesia. “Separuh hidup kita tersimpan dalam telepon seluler. Tantangan saya adalah untuk menampilkan hubungan suami-istri yang lebih khas Indonesia, sehingga penonton bisa bercermin dari hubungan mereka," katanya.

4. Satu malam, tujuh rahasia

Menceritakan mengenai hubungan dan pertemanan yang diuji ketika mereka bermain untuk membuka telepon seluler mereka dalam satu malam, Perfect Strangers membawa unsur misteri yang akan menimbulkan rasa penasaran dari para penontonnya. Hal ini pun disetujui oleh para pemain, termasuk Adipati Dolken, Darius Sinathrya, dan Denny Sumargo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ceritanya hanya duduk di meja makan, menghabiskan waktu bersama teman-teman, tetapi ada sesuatu,” ujar Adipati yang memberikan petunjuk bahwa ada berbagai rahasia menarik yang dapat dinantikan.

Adipati Dolken dalam film Perfect Strangers. Dok. Prime Video

“Ketika membuka telepon seluler kita, ada banyak hal yang kita tidak ingin orang lain ketahui. Tetapi ketika kita buka di depan orang-orang yang dipercaya selama ini, kenyataannya justru berbeda. Bisa intense,” kata Denny.

“Yang namanya kejujuran, pasti pahit. Siap tidak kita menerima kejujuran pasangan dan sahabat kita. Hal ini yang perlu direnungkan setelah menonton,” ujar Darius.

5. Karakter yang beragam

Menampilkan tujuh karakter dengan rahasia masing-masing, tentunya penonton bisa menantikan kisah para karakter yang beragam. Vino G. Bastian berkomentar, “Ketika membaca naskah untuk pertama kalinya, saya pikir pikiran laki-laki berbahaya, ternyata perempuan bisa menyimpan sesuatu yang jauh lebih berbahaya.”

Jessica Mila berkata, “Dalam film ini, julid perempuan ditunjukkan walaupun mereka berteman.” Clara Bernadeth menjelaskan bahwa latar belakang para karakter perempuan di film ini berbeda-beda yang menjuru pada permasalahan mereka masing-masing di rumah. Nadine Alexandra pun berkomentar bahwa film ini menunjukkan spektrum hidup perempuan dalam kenyataan. “Masing-masing karakter perempuan sangat independent dan strong in their own way," katanya.

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus