Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Plaza Indonesia Film Festival atau PIFF 2024 kembali digelar pada tanggal 20 hingga 23 Februari 2024. Festival yang menginjak tahun ke-9 ini bertema Love’s Mosaic - A Cinematic Celebration of Human Connection.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kurator film PIFF Sugar & Liya dari Amygdala Cinema menjelaskan tema ini tidak hanya mengundang penonton untuk menikmati film. Tetapi juga untuk menyelami keberagaman, keceriaan, dan kehangatan koneksi yang ditawarkan oleh seni sinema. Selain itu juga untuk menjelajahi beragam nuansa emosi dan pengalaman manusia yang disajikan melalui layar perak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Melalui setiap cerita yang dipertontonkan, PIFF 2024 mengajak penonton untuk merenungkan perbedaan dan persamaan yang ada di antara kita, serta menemukan keindahan dalam keragaman yang menjadi kaya akan warna dalam dunia sinema," katanya, dalam keterangan pers yang diterima Tempo.
Film yang ditayangkan di Plaza Indonesia Film Festival 2024
Film yang ditayangkan berasal dari dalam negeri maupun mancanegara. Genre yang dihadirkan juga beragam dari drama, komedi, hingga dokumenter. Film-film ini menceritakan kisah-kisah yang menggugah dan meresahkan, menghadirkan beragam perspektif dan pengalaman yang memperkaya dunia sinema.
1. SARA (Indonesia)
SARA sebuah karya yang menggugah dari sineas lokal Ismael Basbeth. Film ini menyoroti perubahan budaya dan identitas dalam masyarakat desa.
2. Women From Rote Island (Indonesia)
Sebuah film yang memikat dari Jeremias Nyangoen. Women From Rote Island mengangkat isu-isu gender dan perubahan sosial di sebuah pulau terpencil di Indonesia Timur.
3. Fallen Leaves (Finlandia)
Fillm yang mengakat kisah modern dari Aki Kaurismaki. Fallen Leaves tentang pertemuan tak terduga dan pencarian kebahagiaan di tengah kesendirian kota Helsinki.
4. The Zone of Interest (Amerika Serikat)
Sebuah narasi mendalam dari Jonathan Glazer yang mengeksplorasi kisah cinta dan kehidupan di tengah kekejaman Holocaust.
5. Four Daughters (Tunisia)
Film ini karya dari Kaouther Ben Hania. Ceritanya yang menggugah tentang perjuangan seorang ibu untuk melindungi anak-anaknya di tengah tekanan sosial dan politik.
6. In Our Day (Korea Selatan)
Sebuah kisah sederhana dari Hong Sang-soo tentang pertemuan yang tak terduga dan momen kecil yang memperdalam hubungan antar manusia.
Mengambil tema "Love's Mosaic" Plaza Indonesia Film Festival 2024 menghadirkan film Sara hingga Women from Rote Island yang berlangsung dari 20-23 Februari 2024 di XXI Plaza Indonesia/Foto: Doc. PI
Pesan kuat untuk perempuan dan budaya lokal
Beberapa film yang ditayangkan memiliki isu tersendiri. Salah satunya, film SARA yang membawa pesan tentang kekuatan perempuan dan budaya lokal. Meski mungkin masih dianggap tabu, Ismail Basbeth mampu mengemasnya menjadi film yang menonjolkan sisi kemanusiaan. Film ini sudah ditayangkan di Busan Internasiona Film Festival 2023, Oktober tahun lalu.
Asha Dara, salah satu pemeran film SARA mengatakan, film yang menceritakan tentang kisah hidup seorang transpuan ini, ini tidak hanya akan menghibur penonton. Tapi juga meninggalkan dampak yang berkesan karena memicu pembicaraan tentang kesetaraan gender, pelestarian budaya dan kekuatan bercerita. "Saya sangat bersemangat untuk berbagi pengalaman kami dalam film SARA dengan para penggemar sinema di Plaza Indonesia Film Festival," katanya.
Deputy Chief Marketing Officer Plaza Indonesia, Zamri Mamat menambahkan Plaza Indonesia Film Festival adalah perwujudan dari komitmen Plaza Indonesia dalam mendukung pertumbuhan industri film di Indonesia. Selain itu PIFF sebagai sebagai platform untuk mengedepankan keunggulan sinematik dan mengapresiasi karya-karya berkualitas di Indonesia.
Pilihan editor: Film Satir Bertema Konflik India dan Pakistan Buka Jogja-Netpac Asian Film Festival 2023